Rabu, 23 Maret 2022 Reporter: Anita Karyati Editor: Budhy Tristanto 19115
(Foto: Anita Karyati)
Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta, Rabu (23/3), menggelar pelatihan budi daya pertanian secara lanskap, atap dan taman vertikal untuk urban farming.
Kegiatan yang dilakukan secara hybrid di Ruang Pertemuan Kantor Dinas KPKP ini diikuti 70 peserta. Mereka terdiri dari penggiat urban farming, perwakilan Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S), Pekarangan Pangan Lestari (P2L), Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) dan kader TP PKK dari lima wilayah kota.
Kepala Dinas KPKP DKI Jakarta, Suharini Eliawati mengatakan, pelatihan ini merupakan bagian dari program penataan dan pengembangan prasarana urban farming di Ibukota.
"Segmentasi kita untuk kelompok urban farming di semua wilayah kota dan Kepulauan Seribu. Karena kita masih keterbatasan kegiatan, hari ini kita laksanakan secara online dan offline," katanya.
Suharini menambahkan, setelah pelatihan ini pihaknya akan mengunjungi setiap lokasi peserta. Ini sebagai bentuk wujud apresiasi kepada masyarakat yang telah membangun dan mengembangkan urban farming di lingkungan sekitar.
"Dari pelatihan ini peserta akan melakukan pembinaan kepada warga sekitar, meskipun sudah ada beberapa yang telah menerapkan. Kami terus semangat mengajak masyarakat dalam penerapan urban farming, karena ini sangat bermanfaat untuk diri sendiri dan lingkungan," ucapnya.
Salah satu perwakilan kelompok P4S Harmani Cikini, Jakarta Pusat, Hendra Kurnia Harasjid mengaku, dirinya sudah melakukan pembinaan penataan urban farming secara hidrponik, rooftop dan taman vertikal kepada warga Menteng.
"Kami sudah melakukan pembinaan baik skala kecil dan besar. Di wilayah kami, untuk yang penataan tanaman sudah ada di pagar rumah maupun di tembok rumah. Setelah mengikuti pelatihan ini saya akan terus mengembangkan urban farming di mana pun sesuai lokasi," bebernya.
Hal senada disampaikan Sri, perwakilan TP PKK Kota Jakarta Barat yang ikut pelatihan secara offline. Dia mengutarakan, pelatihan ini sangat berguna untuk diterapkan di lingkungan kantor Wali Kota Jakbar. Menurutnya, selama ini penataan yang telah dilalukan baru pembuatan hidroponik dan taman atap.
"Hasil pelatihan ini saya akan teruskan kepada kader PKK lainnya, untuk bisa menerapkan taman vertikal di semua wilayah. Proses pembuatan
vertical garden tidak sulit sama seperti penanaman lainnya," ungkapnya.