Rabu, 23 Maret 2022 Reporter: Folmer Editor: Erikyanri Maulana 2149
(Foto: Folmer)
Tujuh kelurahan, 25 sekolah dan satu pasar tradisional di Jakarta Selatan masuk dalam intervensi program keamanan pangan terpadu tahun 2022.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Jakarta Selatan, Muhlisin mengatakan, program keamanan pangan terpadu berbasis komunitas yakni Desa Pangan Aman, Pangan Jajanan yang Dikonsumsi Anak Usia Sekolah (PJAS), dan Pasar Pangan Aman pada tahun 2022.
Kegiatan ini merupakan rangkaian dari program prioritas nasional dalam Rencana Pembangunan Nasional Jangka Menengah (RPJMN) 2020–2024 serta mendukung program nasional percepatan penurunan dan pencegahan
stunting ."Program intevensi keamanan pangan terpadu bertujuan menggugah komunitas desa, pasar dan sekolah agar dapat berdaya, berpartisipasi dan mandiri dalam pembinaan dan pengawasan keamanan pangan," ujar Muhlisin, Rabu (23/3).
Ia memaparkan, ketujuh kelurahan di Jakarta Selatan yang masuk dalam intervensi program keamanan pangan tahun 2022 terdiri dari Manggarai, Bangka, Pejaten Timur, Cipedak, Petukangan Utara, Menteng Atas, dan Pancoran.
"Sementara 25 sekolah yang juga menjadi target yakni sembilan sekolah dasar, delapan sekolah menengah pertama (SMP) dan delapan SMA/SMK/MA serta satu pasar tradisional yakni Pasar Lenteng Agung sebagai target intervensi program Pasar Pangan Aman berbasis komunitas," jelasnya.
Ditambahkan Muhlisin, capaian intervensi program keamanan pangan terpadu di Jakarta Selatan hingga tahun 2021 meliputi enam kelurahan intervensi Desa Pangan Aman, tiga Pasar intervensi Pasar Aman dari Bahan Berbahaya, dan 139 sekolah intervensi PJAS.
"Sebanyak 23 sekolah di Jaksel juga sudah meraih Piagam Bintang Keamanan Pangan Kantin Sekolah (PBKPKS). Keamanan pangan merupakan isu nasional dan global. Jangan sampai siswa jajan sembarangan terutama di masa pandemi COVID-19,” tandasnya.