Sabtu, 05 Maret 2022 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Andry 2888
(Foto: Aldi Geri Lumban Tobing)
Rasa bahagia bercampur haru tersirat dari wajah seorang Rusli (70), warga Kampung Lubuk Panjang, Kecamatan Talamau, Pasaman Barat, Sumatera Barat.
Lansia penyintas gempa bumi Pasaman Barat ini tidak bisa menahan air matanya setelah mendapat perawatan dari tenaga medis Satgas Kolaborasi Kemanusiaan DKI Jakarta.
Rusli yang memiliki riwayat penyakit stroke ini diketahui mengalami luka terbuka cukup dalam di bagian kaki kanan karena tertimpa beton rumahnya saat gempa bumi melanda Pasaman Barat pada 25 Februari 2022.
“Kondisi saat itu kaki luka tertimpa reruntuhan dan saya merangkak keluar rumah menyelamatkan diri tanpa bantuan siapapun," ungkapnya, Sabtu (5/3).
Menurut Rusli, luka terbuka yang dideritanya sudah dijahit di puskesmas terdekat. Namun karena kondisi fisiknya tidak memungkinkan melakukan kontrol ulang luka di fasilitas kesehatan, kaki kanannya mengalami pembengkakan dan berisiko infeksi.
Beruntung, rangkaian kendaraan Satgas Kolaborasi Kemanusiaan DKI Jakarta melintas tepat di depan rumahnya. Ketika melihat ambulans, Rusli yang saat itu sedang beristirahat di tenda depan rumah langsung menghampiri tetangganya untuk meminta bantuan dipanggilkan tenaga medis supaya datang melihat kondisinya.
Tenaga medis pun dengan sigap menindaklanjuti laporan adanya warga yang membutuhkan perawatan kesehatan.
"Saya langsung minta tolong tetangga supaya dikasih tahu kondisi saya ke tenaga medisnya. Tidak berapa lama mereka langsung datang,” ucap Rusli.
Setelah dilakukan skrining, tenaga medis langsung melakukan tindakan perawatan luka. Rusli merasa tenang dan senang setelah mendapat pelayanan kesehatan. Ia juga tidak lagi merasa khawatir akan lukanya karena mendapat edukasi dari tenaga medis Satgas Kolaborasi Kemanusiaan DKI Jakarta.
"Alhamdulillah respons mereka cepat. Saya tidak menyangka, beruntung sekali ada tim medis dari Jakarta lewat sini,” tandas Rusli.