Jumat, 10 April 2015 Reporter: Budhi Firmansyah Surapati Editor: Dunih 7186
(Foto: Budhi Firmansyah Surapati)
Aduan praktik pungutan liar (pungli) langsung direspons Walikota Jakarta Utara, Rustam Effendi. Orang nomor satu di Jakarta Utara itu pun langsung mengumpulkan petugas Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Jakarta Utara. Ia meminta petugas PTSP yang melakukan pungli untuk mengaku. Bila sampai Senin (13/4) belum juga ada yang mengaku, pihaknya akan meminta pihak kepolisian untuk mengusut kasus pungutan liar tersebut. Terlebih sebelumnya, ia sempat menemukan sejumlah amplop kosong di toilet PTSP.
"Saya akan tunggu sampai Senin (13/4) pukul 24.00. Bila belum ada yang mengaku, saya akan pidanakan. Kita laporkan saja ke polisi karena melakukan pungutan liar," tegasnya di hadapan puluhan petugas PTSP Jakarta Utara, Jumat (10/4).
Menurut Rustam, saat ini korban pungli sudah siap untuk dikonfrontir. Namun demikian, dirinya masih memberi kesempatan pada pelaku mengakui perbuatannya untuk diberi sanksi administratif.
"Di toilet saya temukan banyak amplop. Sudah begitu, saya dengar transaksi biasa dilakukan di warung kopi sebelah kantor," ujarnya.
Ditambahkan Rustam, selama ini dirinya masih mentolerir terkait laporan adanya keterlambatan pengurusan layanan, karena masih dalam masa transisi. Akan tetapi, terhadap tindakan pungli Rustam menegaskan tidak dapat memberi ampun.
"Buat apa saya mencanangkan zona integritas bebas korupsi di kantor PTSP bila ternyata masih ada pungli. Kalau keterlambatan mungkin karena masih baru, kita bisa mengerti. Tapi, ini pungli," tandasnya.