Rabu, 08 April 2015 Reporter: Nurito Editor: Widodo Bogiarto 4283
(Foto: Nurito)
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengapresiasi dibangunnya asrama siswa di areal Yayayan Pondok Karya Pembangunan (PKP) di Jalan PKP, Kelurahan Kelapadua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur.
Menurut Basuki, anak-anak yang tinggal di asrama bisa memiliki ruang belajar yang lebih baik. Pembangunan asrama siswa ini rencananya mampu menampung hingga 2.000 siswa dengan luas sekitar 18 hektare.
"Kita memang berkeinginan ada sekolah umum namun anak-anak peserta didiknya itu dilatih seperti di pesantren. Ini cocok dengan program Jakarta," ujar Basuki usai meresmikan gedung STIKES dan GOR Yayasan PKP, Rabu (8/4).
Basuki mengungkapkan, dengan adanya pembangunan asrama siswa ini, anak-anak bisa tinggal dengan sistem pendidikan yang jelas dan teratur. Bahkan, melalui asrama ini bisa mengubah perilaku mereka menjadi lebih baik.
"Kalau tinggalnya di lingkungan yang kumuh, orang biasa buang sampah sembarangan, banyak yang bebas merokok. Tentu ini mempengaruhi pertumbuhan anak makanya dibutuhkan sarana pendidikan memadai seperti di PKP ini. Kita harapkan di sini bisa mencetak anak pintar, dengan ilmu yang benar, yang islami dan rahmatan lil 'alamin. Dengan begitu ini akan mengubah konsep Indonesia ke depan," imbuh Basuki.
Disebutkan Basuki, saat ini masih ada 40 persen anak-anak usia 16-18 tahun di Jakarta yang tidak bersekolah. Faktonya hanya karena mereka malas. Hal seperti ini harus dapat diatasi secepatnya.
Anggota DPD RI, AM Fatwa yang juga hadir dalam acara ini menambahkan, pemilihan lokasi ini karena permintaan mantan Gubernur DKI, Ali Sadikin yang menunjuk tanah seluas 18 hektare
ini sebagai monumen peninggalan perayaan MTQ Nasional pada tahun 1972."Dulu Jakarta jadi tuan rumah MTQ Nasional kelima. Pak Ali Sadikin kemudian meminta tanah ini menjadi monumen peninggalan MTQ yang sekarang akan dibangun untuk asrama siswa," jelas Fatwa.