Kamis, 09 Desember 2021 Reporter: Anita Karyati Editor: Erikyanri Maulana 3000
(Foto: Anita Karyati)
Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Pusat semakin gencar dalam menyosialisasikan program pemilahan atau pengelolaan sampah mulai dari lingkungan RW. Hari ini, sosialisasi dilangsungkan di RW 04 dan 06 Kelurahan Galur, Johar Baru.
Kasi Pengendalian Kebersihan Suku Dinas Lingkungan Hidup (Sudin LH) Jakarta Pusat, Binsar Siregar mengatakan, pengelolaan sampah tersebut sesuai Peraturan Gubernur (Pergub) DKI Nomor 77 tahun 2020 tentang Pengelolaan Sampah Lingkup Rukun Warga (RW). Saat ini, setidaknya sudah ada 198 RW dari total sebanyak 389 RW di Jakarta Pusat yang telah menjalankan program tersebut.
"Sudah satu bulan ini kita melakukan monitoring dan evaluasi pengelolaan sampah di tiap RW. Dapat dikatakan baru satu hingga lima persen yang sudah berjalan program pilah sampah," ujar Binsar, Kamis (9/12).
Binsar menerangkan untuk program pilah sampah ini tidak mudah karena memerlukan kesadaran dari masyarakat. Untuk itu perlu ada sosialisasi dari tingkat kota yang berkolaborasi dengan camat, lurah, satuan pelaksana LH, RW, serta kader PKK-nya untuk langsung melakukan peninjauan ke lapangan.
"Hari ini warga langsung kita berikan contoh dengan melakukan penimbangan bagi warga yang sudah melakukan pilah sampah dan hasilnya kita berikan upah. Tujuannya agar warga lainnya juga melakukan pilah sampah dan bisa langsung di catat data KK-nya. Untuk memulai kegiatan bisa dari pilah sampah di rumah dengan memisahkan sampah organik dan non organik," ucapnya.
Lurah Galur, Ati Kusmiati mengatakan, untuk setiap RW ditargetkan 50 KK dapat aktif melakukan pilah sampah. Untuk itu, perlu dilakukan gerakan penimbangan seminggu tiga kali di tiap RW dan pengangkutan sampahnya menggunakan mobil PPSU dan LH.
"Warga yang belum melakukan bisa mengikuti jejak tetangganya untuk ikut kegiatan ini," tuturnya.
Leha (57), warga RW 04 Kelurahan Ga
lur mengaku sudah melakukan pilah sampah botol minuman plastik sejak dua bulan lalu. Dari kegiatan tersebut dalam setiap penimbangan, ia mengaku bisa mengumpulkan 1-2 kilogram tutup botol plastik."Karena banyak sampah, saya berinisiatif mengumpulkan botol bekasnya. Saya juga mendapatkan info dari bu RW terkait penimbangan sampah oleh pihak Sudin LH Jakarta Pusat," tandasnya.