Jumat, 26 November 2021 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Toni Riyanto 2983
(Foto: Aldi Geri Lumban Tobing)
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) berkolaborasi dengan civitas akademi dari lima belas perguruan tinggi negeri dan swasta memulai Kampanye 16 Hari
Anti Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak.Kampanye yang dilaksanakan mulai tanggal 25 November sampai dengan 10 Desember 2021 ini mengusung tema Bersama Lindungi Perempuan dan Anak dengan tagline #KitaBerhakAman, #JakartaRamahPerempuan, dan #JakartaRamahAnak.
Kampanye ini juga melibatkan berbagai perangkat daerah, Plus Jakarta, lembaga internasional, lembaga kemasyarakatan, dunia usaha atau sektor swasta, lembaga pemerhati perempuan dan anak yang diselenggarakan secara virtual (daring) maupun hybrid.
Rangkaian kegiatan Kampanye 16 Hari Antikekerasan Terhadap Perempuan dan Anak diselenggarakan dalam bentuk webinar, FGD, penyebarluasan materi kampanye melalui videotron, infografis, video pendek, serta artikel pada kanal-kanal informasi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, pembentukan Pos Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA) pada BUMD Non Transportasi.
Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Provinsi DKI Jakarta, Fery Farhati mengajak seluruh pihak untuk memanfaatkan momentum ini untuk menyuarakan, mengedukasi, dan meneruskan informasi terkait pencegahan dan penanganan tindakan kekerasan terhadap perempuan dan anak, serta menegaskan bahwa semua berhak untuk merasa aman.
"Kegiatan kampanye 16 hari ini adalah salah satu upaya untuk memulai langkah kecil agar bisa mengurangi kekerasan terhadap perempuan dan anak. Kerja sama dengan banyak pihak sangat dibutuhkan dalam memastikan DKI Jakarta kota yang layak anak dan ramah terhadap perempuan," ujarnya, Jumat (26/11).
Fery menjelaskan, perjalanan dalam menuntaskan tindak kekerasan gender, memastikan hak untuk rasa aman dan mewujudkan kesetaraan gender masih panjang. Maka itu Gerakan Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak diharapkan bisa mengurai sedikit demi sedikit isu yang dihadapi oleh perempuan dan anak kekerasan terkait dengan kekerasan.
"Upaya perwujudan kota layak anak dan ramah terhadap perempuan tidak menjadi tanggung jawab pemerintah dan lembaga saja, tapi juga melibatkan peran seluruh masyarakat. Kiranya kampanye ini menjadi pemantik semangat dan dorongan untuk mengambil tindakan mengakhiri tindak kekerasan secara berkelanjutan mari kita bersama melindungi perempuan dan anak," terangnya.
Sementara itu, Kepala Dinas PPAPP DKI Jakarta, Tuty Kusumawati mengatakan, mengawali Kampanye 16 Hari Antikekerasan Terhadap Perempuan dan Anak dilakukan Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Dinas PPAPP dengan PT Pembangunan Jaya Ancol, Tbk, serta Universitas Sahid Jakarta.
"Puncak Kampanye 16 Hari Antikekerasan Terhadap Perempuan dan Anak pada 10 Desember juga akan dilakukan Penandatanganan Nota Kesepakatan antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban," bebernya.
Selain itu, lanjutnya, juga dilakukan penandatanganan komitmen antara enam BUMD untuk Pembentukan Pos Sahabat Perempuan dan Anak yakni PT Pembangunan Jaya Ancol, PT Bank DKI, PT Jakarta Propertindo, PT Jakarta Tourisindo, PT Food Station Tjipinang Jaya dan Perumda Pasar Jaya.
"Selain dalam bentuk webinar, podcast, penayangan infografis, video pendek, dan FGD juga dilakukan lomba tiktok untuk penyampaian pesan antikekerasan terhadap perempuan dan anak yang diikuti oleh ASN Pemprov DKI Jakarta, mahasiswa, anak usia 12 sampai 18 Tahun, dan umum. Untuk hadiah didukung oleh PT Bank DKI dan PT Pembangunan Jaya Ancol," tandasnya.