Jumat, 08 Oktober 2021 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Toni Riyanto 4369
(Foto: doc)
PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung (JIEP) membukukan laba mencapai Rp 19 miliar di semester I tahun 2021. Pencapaian ini mengalami peningkatan sekitar Rp 1 miliar dibanding laba pada semester I tahun 2020.
Direktur Utama PT JIEP, Landi Rizaldi Mangaweang mengatakan, pada masa pandemi ini perusahaan harus lebih ketat dalam menjaga manajemen risiko (risk management).
"Pendapatan akhir di tahun 2020 mencapai Rp 181 miliar dengan laba sebesar Rp 30 miliar. Kami optimistis pendapatan dan laba perusahaan pada akhir tahun 2021 meningkat dibandingkan tahun lalu," ujarnya, Jumat (8/10).
Ia bersyukur, PT JIEP masih pada posisi yang menghasilkan laba. Pasalnya, banyak perusahaan yang sekarang ini kesulitan bertahan di masa pandemi COVID-19, terutama dalam mempertahankan posisi laba dan cash flow.
Melalui serbuan vaksinasi, Landi berharap, upaya-upaya meningkatkan revenue perusahaan bisa berjalan maksimal. Untuk itu, kegiatan atau bisnis yang dilakukan perusahaan harus memperhatikan dan taat terhadap Governance Risk and Compliance (GRC) untuk menjaga kesehatan perusahaan baik dari laba dan arus kas (cash flow).
"Sejak awal masa pandemi kita sudah memprediksi kondisi ini akan panjang, sehingga kita perlu menjaga cash
flow kita agar tetap sehat," terangnya.Sementara itu, Direktur Keuangan PT JIEP, Arief Adhi Sanjaya menambahkan, meskipun di tengah pandemi Covid-19 manajemen PT JIEP tidak hentinya untuk melakukan inovasi agar bisnis perusahaan tetap berjalan dengan optimal dan semaksimal mungkin memberikan layanan yang terbaik kepada seluruh shareholders.
"Kami terus berinovasi di antaranya, digitalisasi proses bisnis serta shifting business dari yang sebelumnya kawasan industri low added value menjadi pengembang kawasan industri terintegrasi yang high added value melalui inisiasi-inisiasi bisnis ke depan seperti remasterplan dan pengembangan kawasan industri di luar DKI Jakarta," tandasnya.