Kamis, 30 September 2021 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Toni Riyanto 1807
(Foto: Aldi Geri Lumban Tobing)
PD Dharma Jaya akan berkolaborasi dengan PT Halalan Thayyiban Indonesia dalam produk olahan pangan makanan daging siap saji atau meals ready to eat.
Kolaborasi ini ditandai dengan ditandatanganinya Nota Kesepahaman (MoU) Direktur Utama PD Dharma Jaya Raditya Dharma, Jaya Raditya Endra Budiman dan Direktur Utama PT Halalan Thayyiban Indonesia, Rio Nugroho.
Dalam kerja sama ini PD Dharma Jaya selaku BUMD DKI Jakarta klaster pangan menyediakan protein hewani untuk kemudian diolah menjadi makanan siap saji oleh PT Halalan Thayyiban Indonesia.
Raditya mengatakan, makanan siap saji nantinya dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan kedinasan organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemprov DKI Jakarta, di antaranya penanganan bencana maupun bantuan sosial (bansos).
"PD Dharma Jaya menyediakan bahan baku yang akan dikirim ke PT Halalan Thayyiban untuk diolah oleh ekspertis dan tenaga ahlinya. Bisa untuk kebutuhan bisnis ritel perusahaan atau secara komersil dan satu lagi untuk persiapan bencana maupun bansos," ujarnya, usai prosesi penandatanganan MoU di Kantor PD Dharma Jaya, Jalan Penggilingan Raya, Cakung, Jakarta Timur.
Raditya menjelaskan, lantaran diperuntukkan bagi hal-hal spesifik seperti kebencanaan dan bansos, maka sementara ini pemesanan makanan siap saji disesuaikan dengan permintaan atau kebutuhan.
Untuk itu, PD Dharma Jaya akan melakukan komunikasi dengan OPD terkait kebutuhan dan jumlahnya, serta pemetaan (maping) untuk komersialisasi ke depannya.
"Saat ini kami siapkan untuk bencana-bencana dulu. Tentunya kami berharap tidak ada bencana tapi kita harus selalu siap dengan adanya bencana terutama di DKI Jakarta. Kerja sama bisa diperpanjang terus tentunya dengan pengembangan-pengembangan yang ada," ungkapnya.
Sementara itu, Komisaris PT Halalan Thayyiban Indonesia, Muhammad Subhan Wadjo menuturkan, produk steril yang diproduksi selama ini sudah mengantongi izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) secara laik dan melalui uji laboratorium selama enam bulan untuk satu produk.
Kemudian, secara pabrikasi PT halalan Thayyiban Indonesia juga sudah mengantongi standar ISO 22.000, memenuhi standar Food HACCP Hazard Analysis and Critical Control Points (HACCP).
"Makanan siap saji ini nantinya tahan selama satu tahun. Konsep ini sebenarnya adalah konsep makanan sehat artinya makanan steril di suhu ruang yang tidak perlu pendingin lagi. Jadi ketika bicara mengenai bencana, kata kuncinya persiapannya kan harus cepat," bebernya.
Ia menambahkan, produk olahan daging ini akan diolah oleh tenaga profesional makanan siap saji yang diproduksi nantinya tidak hanya cepat, tapi sehat dan bergizi.
"Mudah-mudahan produk kami dengan PD Dharma Jaya ini berjalan baik. Kami menawarkan kolaborasi pemenuhan protein dari PD Dharma Jaya dan kami sebagai pengolah untuk nanti kami kembalikan ke PD Dharma Jaya lagi untuk keperluan kedinasan atau komersial," tandasnya.