Jumat, 17 September 2021 Reporter: Nurito Editor: Budhy Tristanto 1166
(Foto: Nurito)
Desy Prihayati, warga RT 12/01 Rawa Bunga, Jatinegara, Jakarta Timur tak kuasa menahan haru saat dia menerima dupilkat kunci rumahnya dari Syafe'i, Lurah Rawa Bunga, Jumat (17/9).
Ibu dua anak ini larut dalam tangis kebahagiaan, ketika menyaksikan kondisinya rumahnya yang baru saja direhab Baznas Bazis Jakarta Timur. Hunian dua lantai seluas 40 meter persegi yang awalnya rusak parah, kini berubah jadi bangunan yang indah dan nyaman.
Perempuan berusia 47 tahun ini mengaku, selama ini tak pernah membayangkan bisa merehab rumahnya yang sudah tak layak huni. Dengan kondisi suaminya yang lumpuh dan dirinya yang bekerja sebagai buruh cuci, serta dua anaknya yang belum memiliki pekerjaan tetap. Desy merasa mustahil dapat merenovasi rumahnya.
"Sangat senang dan terharu. Saya tidak menyangka kalau rumah saya yang rusak parah bisa direhab sebagus ini. Terima kasih pada Pemprov DKI dan Baznas Bazis Jakarta Timur yang telah melakukan bedah rumah ini," ucap Desy.
Sebelum rumahnya dibedah Baznas Bazis Jakarta Timur, ucap Desy, keluarganya banyak dibantu Ketua RW 01 dan tetangganya. Ia berjanji akan merawat rumah tersebut agar tetap nyaman dihuni oleh keluarganya.
Lurah Rawa Bunga, Syafe'i menuturkan, bedah rumah dilakukan oleh Basnaz/Bazis Jakarta Timur dalam rangka mewujudkan rumah layak huni bagi warga tak mampu. Ia berharap ini membawa keberkahan bagi pemilik rumah.
Ia juga juga berpesan pada warganya yang mampu agar menyisihkan rezekinya untuk zakat, infaq dan sadaqoh (ZIS) melalui Basnaz Bazis. Karena dana ZIS yang terkumpul akan dikembalikan ke masyarakat dalam bentuk kegiatan sosial. Salah satunya bedah rumah.
"Wilayah RW 02 ini merupakan pemukiman padat penduduk dan banyak rumah yang kurang layak huni. Alhamdulillah Basnaz Bazis turun tangan membantu merehabnya," kata Syafe'i.
Koordinator Basnaz Bazis Jakarta Timur, Eka Napisah menambahkan, sudah menjadi kewajiban lembaga yang dipimpinnya untuk membantu warga tak mampu dalam bedah rumah. Tahun 2021 ini targetnya ada
160 rumah warga tak mampu yang akan dibedah.
Eka mengungkapkan, untuk rehab satu rumah warga rata-rata dialokasikan dana sebesar Rp 50 juta. Selain itu, bantuan uang mengontrak rumah Rp 500 ribu bagi pemilik rumah. Karena saat rumahnya dibedah, kondisinya harus kosong.
"Pekerjaan bedah rumah dilakukan selama kurang lebih satu bulan. Jika da keluhan, pemilik rumah bisa mengajukan perbaikan ke Basnaz Bazis, paling lambat satu bulan setelah peresmian. Agar bisa langsung diperbaiki," ungkap Eka.