Jumat, 27 Maret 2015 Reporter: Andry Editor: Erikyanri Maulana 3325
(Foto: Reza Hapiz)
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidajat mengaku tidak mempermasalahkan penerapan sistem Ujian Nasional (UN) berbasis Computer Based Test (CBT) atau online yang baru bisa diterapkan di 30 sekolah di Jakarta. Menurutnya, sistem ujian tersebut tidak dapat dipaksakan untuk diterapkan secara menyeluruh di semua sekolah di ibu kota.
"Ya gak apa-apa di 30 sekolah dulu untuk uji coba. Kalau belum siap online ya jangan dipaksakan. Kalau belum siap ya gimana mau diseragamkan. Harus disiapkan betul supaya hasilnya tak menjadi masalah," ujar Djarot di Balaikota DKI, Jumat (27/3).
Mantan Walikota Blitar ini menyampaikan, sistem pendidikan di ibu kota harus berorientasi kepada mutu dan kualitas. Di mana keberhasilan sekola
h tidak melulu dilihat dari seberapa banyak siswa yang lulus ujian.Sementara saat ini, lanjut Djarot, banyak sekolah di luar daerah yang berlomba-lomba meluluskan para siswa-siswinya hingga 100 persen. Pihak sekolah masih menganggap, semakin banyak muridnya yang lulus, maka akan makin hebat sekolah tempatnya mengajar.
"Padahal belum tentu semakin banyak yang lulus semakin hebat. Itu karena orientasinya lebih pada kuantitas," katanya.
Menurut Djarot, pihak sekolah alangkah baiknya menilai muridnya secara objektif dan memberikan pemahaman bukan hanya ilmu pelajaran semata, tetapi juga budi pekerti.
"Ujian seakan-akan jadi mengerikan, dijaga polisi dan sebagainya dan membuat murid takut. Padahal ujian itu satu hal yang biasa," tandasnya.