Puskesmas Kecamatan Gropet Gencar Sosialisasikan PHBS

Senin, 06 September 2021 Reporter: Wuri Setyaningsih Editor: Erikyanri Maulana 1082

Meski Ditengah Pandemi, Puskesmas Kecamatan Gropet Terus Sosialisasikan PHBS, Kesehatan Jiwa dan Bah

(Foto: Wuri Setyaningsih)

Pukesmas Kecamatan Grogol Petamburan (Gropet), Jakarta Barat, terus menggencarkan sosialisasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), kesehatan jiwa dan bahaya narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya (Napza). Sosialisasi digelar hingga menyasar usia anak sekolah dasar.

Pentingnya PHBS ini harus disadari masyarakat

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Puskesmas Kecamatan Gropet, Yefy Eskar mengatakan sosialisasi PHBS, kesehatan jiwa dan bahaya Napza memiliki sasaran sosialisasi masing-masing. Untuk PHBS misalnya, puskesmas menyasar warga mulai dari tingkat RT, RW hingga pihak sekolah. Di masa pandemi seperti ini, sosialisasi dilakukan secara daring melalui aplikasi zoom meeting serta menyambangi langsung warga hanya saja intensitasnya tidak seperti sebelum pandemi.

"Pentingnya PHBS ini harus disadari masyarakat, karena risiko membuang limbah sembarangan juga sangat berbahaya bagi tumbuh kembang anak terutamanya. Puskesmas juga selalu berkoordinasi dengan kecamatan untuk masalah ini," ujar Yefy, Senin (6/9).

Untuk kesehatan jiwa, lanjut Yefy, puskesmas juga memiliki kader dengan melibatkan kader posyandu dan kader PKK. Melalui keberadaan kader ini, koordinasi lintas sektoral terjalin dengan baik.

"Kalau misal di lingkungannya ada ODGJ atau orang depresi, di tingkat bawah ada jejaringnya. Dari sana akan lapor hingga ke tingkat kecamatan. Nanti kecamatan akan merujuk ke puskesmas untuk dilakukan konseling melalui dokter. Namun apabila membutuhkan psikiater bisa dirujuk ke rumah sakit yang ada psikiatrinya," katanya.

Dia menambahkan, puskesmas juga melakukan sosialisasi langsung terkait kesehatan jiwa, sebab tidak semua orang yang terganggu mentalnya dikategorikan ODGJ. Terkait bahaya Napza, sosialisasi menyasar di tingkat pelajar mulai dari pelajar, masyarakat umum, dan kelompok risiko.

"Untuk tingkat dasar, kami edukasi dulu bahaya merokok dan efeknya. Lalu di tingkat lebih atasnya kami sosialisasi bahaya narkoba, jenis-jenisnya dan akibat yang ditimbulkannya," jelasnya.

Menurutnya sosialisasi ke tingkat pelajar perlu dilakukan sebagai upaya antisipasi sejak dini.

"Supaya sejak dini mereka bisa membentengi diri, bahwa narkoba itu berbahaya," tandasnya.

BERITA TERKAIT
Nakes dan Tenaga Penunjang Fasyankes Diberi Pendampingan Psikologis

Nakes dan Tenaga Penunjang Fasyankes Diberi Pendampingan Psikologis

Kamis, 05 Agustus 2021 1110

 1.700 Peserta Ikut Dialog Interaktif Bersama Keluarga Antisipasi Bencana

1.700 Peserta Ikuti Dialog Interaktif Bersama Keluarga Antisipasi Bencana

Kamis, 03 Juni 2021 1481

1.250 Warga Ditarget Divaksin di Padepokan Pencak Silat TMII

1.250 Warga Ditarget Divaksin di Padepokan Pencak Silat TMII

Senin, 06 September 2021 1320

BERITA POPULER
Pemkot Jakut Bantu Perketat Pengawasan Rusunawa Marunda

Pemkot Jakut Bantu Perketat Pengawasan Rusun Marunda

Jumat, 21 Juni 2024 468503

Dishub Gandeng Waze Luncurkan Fitur Navigasi Ganjil Genap

Dishub Gandeng Waze Luncurkan Fitur Navigasi Ganjil Genap

Kamis, 19 Oktober 2017 307238

90 Sanggar Betawi Belum Punya Badan Hukum

90 Sanggar Betawi Belum Punya Badan Hukum

Jumat, 10 Juli 2015 285052

 Libur Natal, 36.871 Pengunjung Padati TMII

TMII Dipadati Pengunjung

Jumat, 25 Desember 2015 283951

 4500 Warga Ramaikan Karnaval KBT

Karnaval KBT Dipadati Ribuan Warga

Minggu, 30 Agustus 2015 282629

Bagikan ke :
BANG JAKI +indeks
POTRET JAKARTA +indeks
VIDEO +indeks