Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan, didampingi Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Widyastuti, meninjau lokasi gudang penyimpanan stok vaksin di Kantor Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Petojo Selatan, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (6/8).
Gubernur Anies mengatakan, seluruh vaksin yang diterima oleh Pemprov DKI Jakarta, disimpan terlebih dahulu di Kantor Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta dengan fasilitas pendingin yang memadai dan dipastikan rantai dinginnya tetap terjaga, sebelum didistribusikan ke berbagai fasilitas kesehatan, seperti Puskesmas maupun RSUD di seluruh wilayah Ibu Kota.
"Jadi, selama ini semua vaksin yang datang ke Jakarta, disimpan di sini. Dalam waktu kurang dari satu hari, langsung didistribusikan ke seluruh wilayah. Di sini dipastikan packaging-nya benar, kemudian temperatur terjaga, lalu jadwal pengambilan dari berbagai fasilitas kesehatan juga diatur. Sehingga, tidak ada vaksin tersimpan terlalu lama, semuanya segera langsung dibawa," ujar Gubernur Anies, dikutip dari Siaran Pers PPID Provinsi DKI Jakarta.
Gubernur Anies juga menjelaskan, berbagai fasilitas kesehatan di Jakarta juga sudah memiliki tempat penyimpanan vaksin yang suhunya terjaga dan aman. Oleh karena itu, dengan mempunyai sistem penyimpanan yang modern, jadwal vaksinasi juga bisa dilakukan secara teratur. "Dengan mereka sudah miliki jadwal vaksinasi, maka pada saat vaksinasi dilakukan, suhu masih terjaga. Sehingga, Insya Allah efikasi vaksin tetap terjaga," tambah Gubernur Anies.
Untuk diketahui, terdapat 3 buah cold room atau ruang bersuhu dingin, dengan spesifikasi penyimpanan suhu antara 2 – 8 derajat Celsius. Walaupun suhu ruangan sudah diatur, petugas tetap memantau suhu di cold room 2 kali dalam sehari dan dicatat. Jika suhu ruangan di bawah atau di atas 2 – 8 derajat Celsius, alarm akan menyala.
Saat vaksin didistribusikan ke Suku Dinas Kesehatan, Puskesmas, maupun Fasilitas Pelayanan Kesehatan untuk pelayanan vaksinasi, vaksin COVID-19 disimpan di dalam cold chain atau tempat penyimpanan dengan bukaan atas yang memenuhi standar WHO untuk menyimpan vaksin dalam suhu 2 – 8 derajat Celsius. Selain itu, ada juga vaccine carrier atau boks penyimpanan vaksin pada saat pelaksanaan vaksinasi, pastinya juga memenuhi standar agar suhu tetap terjaga dan tidak mengalami pembekuan sampai saat penyuntikan.
Untuk kapasitas penyimpanan vaksin COVID-19, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta mampu menyimpan sekitar 1.804.045 dosis vaksin. Kemudian, Suku Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta dapat menyimpan 127.483 dosis vaksin. Lalu, Puskesmas bisa menyimpan 1.580.842 dosis vaksin. Sehingga, secara total, sebanyak 3.512.370 dosis vaksin COVID-19 dapat diterima atau disimpan.
Selain itu, Gubernur Anies turut mengapresiasi pihak petugas gudang penyimpanan vaksin di Kantor Dinas Kesehatan yang telah bekerja dengan senyap, tetapi tuntas. "Mereka memiliki spesialisasi mengurus penyimpanan vaksin dan distribusi vaksin. Kita berharap ini nanti semuanya tuntas segera. Lalu, stafnya selalu rolling," tuturnya.
"Misalnya, tadi malam masih 33.000 (vaksin disimpan), maka dalam waktu kurang dari 24 jam, jumlah 33.000 langsung terbagi. Jadi, mereka punya daftarnya, faskes mana saja yang dipanggil untuk mengambil, lalu mereka akan ambil sesuai jadwal pemanggilannya. Dengan begitu, tidak ada yang tersimpan terlalu lama di sini," tandas Gubernur Anies.
BERITA TERKAIT
400 Warga Nikmati Layanan Vaksinasi di GPIB Kharis Pulogebang
Jumat, 06 Agustus 2021
1377
TNI Angkatan Laut Berkolaborasi Percepat Vaksinasi di Kepulauan Seribu
Jumat, 06 Agustus 2021
1473
Kelurahan Pasar Minggu Salurkan Bansos Beras ke 2.763 KK