BPSDM DKI Adakan Webinar Urban Farming

Kamis, 08 Juli 2021 Reporter: Wuri Setyaningsih Editor: Erikyanri Maulana 1758

BPSDM DKI Adakan Webinar Urban Farming

(Foto: doc)

Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) DKI Jakarta menggelar webinar tentang urban farming dengan tema, Urban Farming: Growing The Edible Garden melalui kanal Youtube BPSDM DKI Jakarta.

Ketahanan pangan menjadi salah satu solusi untuk mengurangi angka kemiskinan

Kepala Bidang Pertanian Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta, Mujiati mengatakan, populasi di DKI Jakarta terus meningkat di mana pada tahun 2020 jumlahnya mencapai 10,56 juta jiwa. Dari jumlah itu, 91,98 persen merupakan usia produktif. Dengan angka tersebut alhasil kebutuhan konsumsi di DKI Jakarta akan terus meningkat.

"Ketahanan pangan menjadi salah satu solusi untuk mengurangi angka kemiskinan. Sebab suplai pangan di DKI Jakarta sangat mempengaruhi inflasi. Dengan urban farming akan mengurangi pengeluaran warga, sehingga pengeluaran untuk pangan dapat dialihkan ke kebutuhan yang lain," ujarnya, Kamis (8/7).

Dari segi ekologi, urban farming dapat mengurangi pencemaran lingkungan dan perubahan iklim. Sedangkan dari segi edukasi dapat memberikan pembelajaran masyarakat terkait pangan serta cara mengolah limbah.

"Dari tahun 2018 hingga 2030 DKI Jakarta akan memproduksi kebutuhan pangan sebanyak 30 persen dari 18 persen lahan berbasis ruang dengan cara hidroponik atau konfensional," imbuhnya.

Saat ini, sambungnya, terdapat 1.450 lahan pertanian urban farming dengan jumlah petani mencapai 17.825 orang.

Sementara itu, perwakilan Kelompok Tani Kemang 02, Edy Purwanto menambahkan, pihaknya sangat menerima manfaat urban farming dari segi perekonomian. Kelompok tani yang berdiri sejak awal 2020 ini sudah mengekspansi resto eropa dan perusahaan untuk mendapatkan suplai produk pertaniannya.

"Bahkan kami sampai ekspansi lahan ke Mega Mendung dan sawangan, Depok sebab lahan di wilayah kami tidak cukup untuk memenuhi permintaan pasar. Awalnya kami menanam sayuran hidroponik di halaman musala seluas 120 meter persegi. Lalu kami mendatangi resto-resto eropa untuk melihat langsung kebutuhan mereka. Dari sana kami memasok sesuai kebutuhan resto seperti tomat ceri, basil, kale, dan aragular," jelasnya.

Pilihan resto eropa diambil karena persaingan bahan baku sayur yang cukup sedikit di Jakarta. Setelah secara konsisten mensuplai sayuran tersebut ke resto, Kelompok Tani 02 Kemang mulai merambah ke jenis sayuran lain.

"Di sini peran Dinas KPKP DKI Jakarta serta Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DKI Jakarta sangat membantu untuk memasarkan produk kami lebih luas lagi," tandasnya.

BERITA TERKAIT
Urban Farming di SMPN 7 Panen Singkong dan Timun

Urban Farming di SMPN 7 Panen Singkong dan Timun

Rabu, 30 Juni 2021 1402

Kelas Berkebun Diikuti 1.320 Peserta

Kelas Berkebun Diikuti 1.320 Peserta

Rabu, 09 Juni 2021 1814

Dinas KPKP Luncurkan Akademi Urban Farming

Dinas KPKP Luncurkan Akademi Urban Farming

Jumat, 04 Juni 2021 3146

BERITA POPULER
Pemkot Jakut Bantu Perketat Pengawasan Rusunawa Marunda

Pemkot Jakut Bantu Perketat Pengawasan Rusun Marunda

Jumat, 21 Juni 2024 468506

Dishub Gandeng Waze Luncurkan Fitur Navigasi Ganjil Genap

Dishub Gandeng Waze Luncurkan Fitur Navigasi Ganjil Genap

Kamis, 19 Oktober 2017 307242

90 Sanggar Betawi Belum Punya Badan Hukum

90 Sanggar Betawi Belum Punya Badan Hukum

Jumat, 10 Juli 2015 285055

 Libur Natal, 36.871 Pengunjung Padati TMII

TMII Dipadati Pengunjung

Jumat, 25 Desember 2015 283952

 4500 Warga Ramaikan Karnaval KBT

Karnaval KBT Dipadati Ribuan Warga

Minggu, 30 Agustus 2015 282631

Bagikan ke :
BANG JAKI +indeks
POTRET JAKARTA +indeks
VIDEO +indeks