Sabtu, 21 Maret 2015 Reporter: Rio Sandiputra Editor: Dunih 4883
(Foto: Rio Sandiputra)
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meninjau pengungsian korban banjir di Petogogan dan Kemang, Jakarta Selatan. Persoalan banjir di kawasan tersebut, berasal dari Luapan Kali Krukut. Karena itu, pemukiman di bantaran Kali Krukut
akan dibebaskan tahun ini juga."Untuk Kali Krukut tahun ini kita mau sikat habis, saya mau siapkan rusun. Tidak ada toleransi lagi," tegas Basuki, usai berbincang dengan pengungsi warga Petogogan, Sabtu (21/3).
Menurut Basuki, hal tersebut dilakukan untuk kepentingan warga sendiri. Bukan hanya saat ini, namun juga akan bisa menghilangkan banjir di masa mendatang. "Ini untuk anak cucu kamu juga kok, saya tidak mau tahu," tegasnya.
Dari pengalaman, imbuh Basuki, setelah membongkar 13 ruko di Jatinegara, persoalan banjir yang kerap menyulitkan warga sekitar menjadi hilang. Karena itu, ia pun akan melakukan hal serupa di Kali Krukut, meski resikonya ditolak warga setempat.
"Jatinegara 13 ruko saya bongkar, dicaci maki tidak apa. Tapi kan sekarang mana ada banjir di Jatinegara," terangnya.
Sementara itu, Kepala Suku Dinas Tata Air Jakarta Selatan, Deddy B mengatakan, pembebasan lahan di aliran Kali Krukut sudah lama direncanakan. Hal ini merupakan solusi utama untuk menghilangkan banjir di pemukiman warga yang berada di sepanjang aliran Kali Krukut.
"Kalau pemukimannya dibebaskan dan diperlebar di Petogogan, untuk tinggi air permukaan di arah hulu itu sudah pasti berkurang. Nantinya akan kita bangun tanggul di bantarannya," tuturnya.
Sedangkan untuk mengatasi genangan di Jl Kemang Selatan 8, lanjut Deddy, pihaknya juga telah mengirim 2 pompa sedot air mobile.
"Sudah kita kirim, memang tadi ada kendala di jalan. Ada pompa mobile dengan masing-masing 100 liter per detik," tandasnya.