Sabtu, 21 Maret 2015 Reporter: Nurito Editor: Widodo Bogiarto 3141
(Foto: Nurito)
Hujan deras yang mengguyur ibu kota sejak Jumat (20/3) sore hingga Sabtu (21/3) dini hari memicu terjadinya banjir di dua wilayah kecamatan di Jakarta Timur, yakni Kecamatan Jatinegara dan Kecamatan Makasar. Tercatat 151 kepala kepala keluarga (KK) atau 511 warga Kelurahan Cipinang Melayu, Makasar terpaksa mengungsi di tiga lokasi.
Ketua RW 03 Cipinang Melayu, Muchtar Usman mengatakan, banjir mulai datang sekitar pukul 21.45. Secara perlahan air dari Kali Sunter meluap ke pemukiman warga. Semula genangan hanya sekitar 30 sentimeter namun kini mencapai 1,5 meter. Terutama di di RT 10, 11, 12, 13 dan RT 14.
"Dari semalam warga di lima RT itu sudah mengungsi ke Masjid Al Muqorobin dan Pos RW, jumlahnya 260 jiwa.
Saat ini mereka bertahan di pengungsian karena banjir belum surut ," ujar Muchtar.Akibat banjir ini, seorang warga di RT 02/03 Cipinang Melayu, terganggu pesta sunatan anaknya. Pesta terpaksa dipindah ke tenda yang akan digunakan untuk pemilihan ketua RT 02/03, yang rencananya digelar nanti malam.
Sekitar 251 warga RW 04 Cipinang Melayu, juga mengungsi ke Masjid Raya Universitas Borobudur. Warga mengungsi sejak tadi malam lantaran rumahnya terendam banjir.
Sedangkan di Kampung Pulo, Kampung Melayu, Jatinegara, banjir menggenang di pemukiman warga dengan ketinggian 1,5 meter. Air yang meluap dari Kali Ciliwung ini menggenang di 7 RW dan 47 RT. Akibatnya 1.508 KK atau 3.427 jiwa terkena dampak banjir kiriman dari Bogor, Jawa Barat ini.
Camat Jatinegara, Syofian Taher mengatakan, sejauh ini tidak ada warga Kampung Pulo yang mengungsi. Mereka memilih bertahan di loteng rumahnya masing-masing.
"Sejauh ini belum ada warga Kampung Pulo mengungsi. Karena mereka masih bertahan di rumahnya masing-masing. Namun kalau mereka mengungsi sudah disiapkan lokasi pengungsiannya," ujar Syofian.