Senin, 28 Juni 2021 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Toni Riyanto 1357
(Foto: doc)
Pandemi COVID-19 masih belum reda. Bahkan, dalam beberapa hari terakhir warga terpapar COVID-19 di Jakarta masih menunjukkan tren meningkat. Untuk itu Relawan Kesehatan (Rekan) Indonesia mengajak warga untuk mematuhi protokol kesehatan (prokes) pencegahan penyebaran COVID-19.
Sekretaris Nasional Rekan Indonesia, Adjie Rimbawan mengatakan, warga harus bersama-sama pemerintah ikut memerangi COVID-19, caranya dengan melakukan prokes 5M yakni, memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, mengurangi mobilitas dan menjauhi kerumunan dengan disiplin.
"Kami menerima data BOR di Jakarta sudah mencapai 90 persen. Ini sudah menjadi alert bagi kita semua, ayo lindungi diri dan keluarga dengan mematuhi 5M. Tidak kalah penting, kita harus ikut menyukseskan program vaksinasi agar Jakarta bisa mencapai herd immunity pada 17 Agustus 2021 sebagaimana keinginan Pak Gubernur dan tentu saja harapan kita semua," ujarnya, Senin (28/6).
Adjie menjelaskan, seiring dengan penambahan kasus COVID-19, jumlah warga yang melapor atau memerlukan pendampingan dari Rekan Indonesia juga meningkat drastis.
"Dalam periode 18 Juni sampai 19 Juni 2021 secara kumulatif kami menerima 1.777 laporan warga terpapar dan diduga COVID-19 dengan jumlah terbanyak mencapai 505 laporan berasal dari DKI Jakarta," ungkapnya.
Menurutnya, mayoritas warga atau mencapai 48 persen dari aduan yang diterima memerlukan pendampingan dengan kondisi sakit masih berada di rumah, 13 persen di IGD dan butuh rujukan isolasi terpadu, 10 persen memerlukan ruang isolasi khusus, 18 persen terkait Ambulans Gawat Darurat (AGD) dan 11persen butuh informasi mengenai isolasi mandiri di rumah.
"Kami terus berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dan rumah sakit-rumah sakit agar dalam kondisi melonjaknya warga terpapar COVID-19 layanan kesehatan bagi warga bisa tetap optimal. Keselamatan warga harus kita prioritaskan," terangnya.
Adjie mengapresiasi seluruh pihak yang telah berjuang dalam penanganan COVID-19, khususnya para tenaga kesehatan (nakes).
"Mereka menjadi tumpuan dan harapan terkahir. Jangan sampai kasus COVID-19 semakin banyak dan mereka kelelahan. Baru saja kita kehilangan Liza Putri Noviana, nakes di Rumah Sakit Darurat COVID-19 Wisma Atlet karena ikut terpapar virus corona," tandasnya.