Jumat, 25 Juni 2021 Reporter: Yudha Peta Ogara Editor: Toni Riyanto 1130
(Foto: doc)
Dalam memasuki masa genting peningkatan laju kasus aktif COVID-19, Pemprov DKI Jakarta kembali memaksimalkan peran posko Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro (Sebelumnya posko PSBB), yang tersebar di 267 Kelurahan. Posko-posko tersebut digunakan sebagai tempat monitoring agar pendeteksian keterpaparan warga di tiap RT/RW lebih mudah ditanggulangi.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan bersama jajarannya melakukan inspeksi terhadap beberapa titik posko tersebut, untuk memastikan pantauan kondisi warga setempat berjalan dengan efisien. Di antaranya adalah posko PPKM di Kelurahan Jati Pulo, dan Kota Bambu Selatan, di Jakarta Barat, serta di Kelurahan Batu Ampar, dan Balekambang, di Jakarta Timur.
"Tadi pertama kita melakukan inspeksi atas posko-posko PPKM. Jadi di setiap Kelurahan ada posko yang terjaga selama 24 jam, terdiri dari empat, unsur kesehatan, unsur wilayah yaitu Lurah lalu unsur Babinsa dari TNI dan unsur Bhabinkamtibmas. Di posko itu ada data terkait dengan kondisi wabah di wilayahnya. Siapa, rumah mana yang terpapar, keluarga terpapar kondisinya seperti apa, siapa yang dirawat, bahkan, ada juga data perkembangan vaksinasi di posko ini. Kita melakukan pengendalian PPKM mikro kemudian ada kontrol untuk tiap RW/RT, yang di sana juga ada di balai-balai RW, itu poskonya," ujar Anies, seperti dikutip dari siaran pers PPID Provinsi DKI Jakarta.
Gubernur Anies menjelaskan bahwa warga bisa memanfaatkan posko PPKM Mikro di tiap kelurahan, sebagai wadah penyambung segala informasi terkait pandemi COVID-19, seperti bantuan obat-obatan dan vaksinasi. Selain itu, peran posko tersebut juga sebagai pengolah data bagi warga terpapar termasuk yang memiliki gejala, maupun tanpa gejala.
"Lalu bila ada yang isolasi mandiri, maka posko akan membantu kebutuhan dari mulai obat sampai pangan, di posko juga ada daftarnya, status obatnya. Jadi harapannya di tingkat mikro ada lingkungan yang cukup untuk mereka yang terpapar ada respon yang cepat. Ada dukungan dari masyarakat dan pemerintah untuk warga yang keluarganya isolasi, serta ada ukuran pencapaian vaksinasi sekaligus mobilisasi warga untuk pasien vaksinasi," terangnya.
Setelah menginspeksi beberapa posko PPKM Mikro di tiap kelurahan, Gubernur Anies juga melakukan inspeksi atas tenda darurat yang dipasang di halaman RSUD Kramat Jati, Jakarta Timur. Hal ini dilakukan sebagai respon atas keadaan darurat karena daya tampung yang sudah penuh oleh pasien COVID-19.
"RSUD ini udah penuh, bahkan lobinya itu sekarang sudah jadi tempat rawat inap. Sekarang sudah tidak cukup tempatnya, tapi pasien masih berdatangan. Maka kita siapkan tenda seperti ini di tiap RSUD milik DKI Jakarta untuk menampung mereka yang membutuhkan," tambahnya.
Sementara itu, Gubernur Anies terus mengimbau dan memberikan pesan kepada seluruh masyarakat agar terus mematuhi protokol kesehatan, terutama pada masa genting akibat pandemi ini. Warga di Ibu Kota diminta untuk tetap jaga kondisi kesehatannya, serta selalu mengingatkan keluarga dan orang terdekat agar bisa menghindari risiko keterpaparan.
"Jadi pesan saya pada semuanya, mari kita sama-sama jaga karena penularan COVID-19 itu tidak hanya terjadi di ruang publik, tapi terjadi di ruang-ruang privat. Di saat kita meeting, di saat kita makan bersama, di saat kita kumpul-kumpul, itulah potensi penularannya banyak dari ruang-ruang privat, karena tidak mungkin diawasi oleh tim satgas maupun pemerintah," pungkasnya.