Kamis, 03 Juni 2021 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Toni Riyanto 1483
(Foto: Aldi Geri Lumban Tobing)
Sebanyak 1.700.peserta mengikuti dialog interaktif secara daring bertema Bersama Keluarga Antisipasi Bencana secara daring yang diinisiasi Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) DKI Jakarta berkolaborasi dengan Wahana Visi Indonesia.
Peserta terdiri dari kader PKK, kader Dasa Wisma, pengelola Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA), dan keluarga yang berdomisili di wilayah rawan bencana. Selain melalui aplikasi Zoom kegiatan ini juga disiarkan langsung di kanal Youtube Dinas PPAPP Provinsi DKI Jakarta.
Dialog interaktif ini mengundang narasumber berkompeten yakni, Project Officer Sinergi Wahana Visi Indonesia, Rany Mariana; serta figur publik dan seniman, Maya Septha.
Materi dalam dialog interaktif ini di antaranya; kesiapan perempuan, anak, dan keluarga di Jakarta dalam menghadapi bencana; fasilitas dan program yang sudah diimplementasikan untuk ketangguhan bencana; serta upaya dan langkah penanggulangan bencana.
Kepala Dinas PPAPP DKI Jakarta, Tuty Kusumawati mengatakan, berdasarkan data Carik Jakarta tercatat masih terdapat 390 RW atau 14,3 persen di wilayah Jakarta yang terdampak banjir per 2 Januari 2020. Kemudian, terdapat 857 kasus kebakaran di wilayah Jakarta pada tahun 2019.
Untuk itu, Dinas PPAPP DKI Jakarta mendorong pendekatan kader untuk mempersiapkan perempuan, anak dan keluarga dalam menghadapi bencana.
"Memanfaatkan jejaring dan kader yang kita miliki mulai dari Dasa Wisma, PKK, PATBM hingga pengelola RPTRA berkolaborasi dengan petugas damkar melakukan penyuluhan kepada warga serta kegiatan kesiapsiagaan bencana," ujarnya, Kamis (3/6).
Tuty menjelaskan, penyiapan anak menghadapi bencana selain pendekatan keluarga, juga dilakukan pendekatan melalui jalur sekolah dengan dilaksanakannya simulasi kebencanaan, bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) membuat program sekolah aman bencana.
"Ada juga pendekatan melalui forum anak dan simulasi kebencanaan di RPTRA," terangnya.
Menurutnya, saat ini sudah ada 323 RPTRAdi Jakarta yang salah satu fungsinya terkait kebencanaan yaitu bisa dijadikan lokasi pengungsian. Selain itu, Dinas PPAPP DKI Jakarta juga berkolaborasi dengan Or
ganisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait dan mitra melaksanakan layanan dukungan psikososial dan kesehatan jiwa bagi korban bencana secara terpadu."Bencana dapat terjadi di mana saja dengan sedikit atau tanpa peringatan, maka sangat penting bersiaga terhadap bahaya bencana untuk mengurangi risiko bencana," ungkapnya.
Ia berharap, melalui dialog interaktif ini masyarakat mengetahui langkah-langkah penanggulangan bencana. Sehingga, dapat mengurangi ancaman dan dampak, menyiapkan diri secara tepat bila terjadi ancaman bencana, menyelamatkan diri, memulihkan diri agar menjadi masyarakat yang aman, mandiri dan berdaya tahan, serta tangguh bencana.
"Upaya untuk membudayakan kesiapsiagaan akan potensi terjadinya bencana melalui kegiatan pelatihan secara terpadu, terencana serta berkesinambungan sangat penting dan perlu menjadi perhatian guna meningkatkan kesadaran, kewaspadaan masyarakat menuju Indonesia Tangguh Bencana," tandasnya.