Kamis, 06 Mei 2021 Reporter: Rezki Apriliya Iskandar Editor: Erikyanri Maulana 1432
(Foto: Rezki Apriliya Iskandar)
Kepala Sudin Perhubungan Jakarta Utara, Harlem Simanjuntak memastikan layanan bus antar kota antar provinsi (AKAP) di Terminal Tanjung Priok, Jakarta Utara, ditutup selama penerapan kebijakan larangan mudik oleh pemerintah pada 6-17 Mei 2021.
Pada hari pertama penerapan pemberlakuan kebijakan tersebut suasana di Terminal Bus AKAP Tanjung Priok terlihat sepi jika dibandingkan hari biasa.
"Kita melihat kondisi dan memastikan Terminal Tanjung Priok sudah ditutup sementara dari operasional angkutan bus AKAP," ujar Harlem, saat melakukan peninjauan ke Terminal Tanjung Priok, Kamis (6/5).
Dikatakan Harlem kebijakan tersebut dilakukan sebagai implementasi dari Surat Edaran Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Nomor 13 Tahun 2021 Tentang Peniadaan Mudik Hari Raya Idul Fitri Tahun 1442 Hijriah dan Upaya Pengendalian Penyebaran COVID-19 Selama Bulan Suci Ramadan 1442 Hijriah.
"Hari pertama ini kondisinya berjalan baik. Cenderung sepi penumpang di Terminal Tanjung Priok," kata Harlem.
Harlem menambahkan, Terminal Tanjung Priok masih melayani bus dengan rute tujuan Jabodetabek. Seluruh layanan transportasi bus AKAP di Terminal Tanjung Priok dialihkan ke Terminal Pulo Gebang, Jakarta Timur, dengan persyaratan protokol kesehatan yang ketat.
"Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menunjuk Terminal Kalideres dan Pulo Gebang yang masih bisa melayani operasional bus AKAP. Itu pun melihat kepentingan calon penumpang seperti apa, tidak bisa sembarangan," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Terminal Tanjung Priok, Muzofar Surya Alam menambahkan, penutupan sementara layanan angkutan umum bus AKAP dilakukan sejak dini hari pukul 00.00 WIB. Hanya ada beberapa bus dengan rute tujuan Jabodetabek yang masih boleh beroperasi di Terminal Tanjung Priok.
"Terminal Tanjung Priok hanya melayani bus untuk tujuan Jabodetabek," ujar Jofar, sapaan akrabnya.
Ia mengatakan, di pintu masuk dan keluar area layanan angkutan umum bus AKAP ditutup menggunakan portal dan dijaga oleh petugas. Pihaknya mengerahkan 20 personel untuk berjaga di Terminal Tanjung Priok.
"Untuk sosialisasi sudah kami lakukan sebelumnya, baik ke setiap pengurus PO bus, pengurus bus, dan penumpang. Sudah jauh-jauh hari kami lakukan bahkan 12 hari sebelum penutupan sementara layanan bus AKAP," tuturnya.
Ia berharap masyarakat mematuhi aturan pemerintah yang melarang kegiatan mudik lebaran. Menurutnya, ini upaya untuk menekan penyebar
an COVID-19."Bahwa saat ini lebih baik kita di rumah daripada turut serta menyebarkan virus dari Jakarta ke daerah yang mana tidak ada satupun yang menjamin kita ini penyebar virus atau bukan. Kita terdampak COVID-19 atau tidak. Jadi alangkah baiknya tetap mengikuti kebijakan pemerintah untuk tetap di rumah," tandasnya.