Selasa, 17 Maret 2015 Reporter: Andry Editor: Erikyanri Maulana 4124
(Foto: Reza Hapiz)
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi DKI Jakarta, Saefullah menilai, swakelola anggaran APBD DKI yang diserahkan ke setiap Suku Dinas (Sudin) di tingkat kota sejak 2014 lalu berdampak signifikan terhadap program pembangunan di ibu kota.
"Masyarakat bilang, walaupun penyerapan rendah, tapi sekarang ini hebat. Genangan sedikit, karena got-got dikeruk habis. Itu bisa dilihat tumpukan karung di jalan. Karung itu berisi sampah murni yang diambil dari got," ujar Saefullah, di Balaikota, Selasa (17/3).
Dikatakan Saefullah, meski serapan anggaran DKI tahun 2014 rendah, namun pekerjaan pembangunan fisik di lapangan, tetap maksimal. Hal tersebut bisa dibuktikan dengan melihat persoalan banjir dan genangan di ibu kota yang sudah dapat diminimalisir.
"Contohnya di Jalan Simpang Gunung Sahari, depan Brimob dan Rumah Sakit Angkutan Darat (RSPAD), sekarang banjir nggak? Padahal di situ dulu kalau hujan, banjirnya lama," katanya.
Ia mengungkapkan, banjir dan genangan di kedua kawasan itu dapat diantisipasi setelah Sudin Tata Air Jakarta Pusat diberi kewenangan swa kelola anggaran pada 2014. Di mana, setiap kegiatan pengerjaan fisik di lapangan bisa dilaksanakan dengan kontrak pribadi tanpa harus melibatkan pihak ketiga atau kontraktor.
"Itu karena aliran air dikerjain benar. Kalau dulu pakai pihak ketiga, begitu ada akar di saluran, asal ditutup saja sama mereka. Sehingga saluran atasnya saja yang rapi, tapi bawahnya nggak benar. Sekarang swakelola anggaran di sudin-sudin sudah cukup efektif," tandasnya