Selasa, 27 April 2021 Reporter: Rezki Apriliya Iskandar Editor: Erikyanri Maulana 1826
(Foto: Rezki Apriliya Iskandar)
Komisi Informasi (KI) DKI Jakarta menggelar Forum Group Discussion (FGD) Pokja Indeks Keterbukaan Informasi Publik (IKIP) Tahun 2021 di Hotel Mercure Cikini, Jakarta Pusat. Sebagai tuan rumah, KI DKI memfasilitasi kegiatan Pokja IKIP 2021 dengan pembatasan kapasitas peserta dan pemberlakuan protokol kesehatan yang ketat.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Ketua Komisi Informasi Pusat, Gede Narayana, anggota Komisi I DPR RI Christina Aryani, sembilan informan ahli dengan latar belakang berbeda, serta tim Pokja IKIP DKI Jakarta beranggotakan sebanyak tujuh orang.
Sebagai upaya menghentikan penyebaran COVID-19, KI DKI bekerja sama dengan PT Indofarma Global Medika dalam penggunaan GeNose C19 pada kegiatan tersebut. Adapun protokol kesehatan yang diterapkan di FGD Pokja IKIP antara lain seluruh peserta wajib tes menggunakan alat GeNose sebelum memasuki ruangan, selalu memakai masker, dan menjaga jarak antar peserta kegiatan.
Ketua Tim Training of Trainer GeNose C-19, Marzuki mengatakan, alat
screening GeNose C-19 memberikan kemudahan dalam pemeriksaan dan screening awal deteksi virus COVID-19. Sebagai informasi, penggunaan GeNose untuk mendeteksi penyakit COVID-19 melalui hembusan napas. GeNose C19 dinilai mampu mengidentifikasi adanya virus COVID-19 dengan cara mendeteksi senyawa organik yang mudah menguap atau volatile organic compound (VOC). VOC diketahui dapat terbentuk karena adanya infeksi virus COVID-19 yang keluar bersama hembusan napas."Memang secara hasil pemeriksaan cukup akurat dan produk GeNose C-19 ini juga telah melalui beberapa tahapan pengujian yang setara dengan dengan PCR. GeNose memiliki tingkat akurasi yang tinggi hingga 97 persen," ujar Marzuki, dalam keterangan tertulis yang diterima Beritajakarta.id, Selasa (27/4).
Tes GeNose C19 dinilai bisa menjadi alternatif deteksi virus COVID-19 karena realibilitas yang tinggi, akurat, mudah digunakan, relatif terjangkau, dan hasilnya bisa didapatkan dengan cepat. Alat pendeteksi ini juga tidak melukai tubuh sehingga nyaman untuk digunakan. Hanya dengan menghembuskan napas ke kantong napas dalam waktu 3-5 menit sudah bisa diketahui hasil prediksi pasien positif ataupun negatif.
Sementara itu, Ketua KI DKI Jakarta, Harry Ara Hutabarat berharap, masyarakat luas bisa dengan nyaman menggunakan GeNose untuk pendeteksian COVID-19.
"Yang pertama, kami apresiasi sekali Presiden kita Bapak Joko Widodo menyampaikan kita harus cinta terhadap produk anak bangsa. GeNose ini sebagai karya anak bangsa, kita pun harus bangga sesuai arahan Bapak Presiden. Yang kedua, memang GeNose ini sangat nyaman dalam pemeriksaannya. Selain nyaman juga efektif dan tidak butuh waktu yang lama, hasilnya bisa cepat diperoleh," tandasnya.