Senin, 26 April 2021 Reporter: Nurito Editor: Budhy Tristanto 1098
(Foto: Nurito)
Hari menjelang siang, aktivitas layanan di kantor Kelurahan Pinang Ranti, Makasar, Jakarta Timur, tiba-tiba menjadi riuh. Suara tanda bahaya bencana dari kentongan, sirine mobil operasional Satpol PP, lonceng dan tiang listrik saling bertalu saat itu.
Dari dalam satu ruangan di lantai dua kantor kelurahan, tampak asap hitam tebal mengepul. Lidah api menyeruak dari balik pintu. Pegawai yang bertugas di lantai itu panik berusaha menyelamatkan diri.
Beberapa personel Satpol, PPSU dan ASN lain, berusaha mereda kepanikan pegawai dan warga yang ada di kantor kelurahan siang itu. Mereka memandu warga dan pegawai yang berada di lantai dua untuk turun ke lokasi aman. Dua pegawai yang terjebak asap, tampak digendong turun ke lantai satu. Sementara petugas lainnya, berupaya memadamkan api dengan alat pemadam ringan (APAR).
Dalam waktu tak berapa lama, api berhasil dilokalisir sehingga tidak merembet ke ruang lain. Semua pegawai dan warga yang ada di kantor kelurahan pun berhasil diselamatkan. Tak ada korban jiwa maupun luka-luka dalam kejadian ini.
Inilah simulasi penangan bencana yang sedang dipraktikan 20 petugas gabungan Satpol PP, PPSU dan ASN Kelurahan Pinang Ranti, Senin (26/4).
Lurah Pinang Ranti, Haris Indrianto mengatakan, kegiatan ini dilakukan dalam rangka menyambut Hari Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana yang serempak dilakukan di 65 kelurahan di Jakarta Timur.
"Ini bentuk simulasi penanggulangan bencana agar semua pihak selalu siap siaga. Kegiatan ini juga diikuti di masing-masing RW yang ada di Pinang Ranti. Pada prinsipnya semua juga sudah siap siaga dalam menghadapi bencana banjir maupun kebakaran," kata Haris.
Dia berharap, dengan simulasi ini seluruh personel lebih siaga dan sigap dalam memghadapi bencana sesuai peranannya masing-masing.
Selain personel, lanjut Haris, sarana prasarana penanggulangan bencana juga sudah disiagakan di posko bencana kelurahan. Seperti perahu karet dua unit, pelampung 20 unit, rompi pelampung 20 unit, ban dalam 15 unit. Kemudian ada empat Apar, tambang, genset dan peralatan lainnya.
"Kita juga mengimbau warga agar tetap siaga setiap saat. Ketika terjadi bencana semua sudah bisa melakukan penanganan awal," tandasnya.