Selasa, 20 April 2021 Reporter: Yudha Peta Ogara Editor: Erikyanri Maulana 1348
(Foto: Istimewa)
Pemprov DKI Jakarta berkolaborasi dengan pihak swasta dalam hal ini Sumitomo Mitsui Construction Company - Hutama Karya Joint Operation (SMCC-HK JO), untuk lanjutan pembangunan jalur MRT Fase 2 A (CP203) sepanjang 6,3 kilometer (Bundaran HI - Kota). Hal ini diwujudkan dengan dilakukannya penandatanganan kontrak kerja sama antara PT. MRT Jakarta dengan SMCC-HK JO yang berlangsung di Taman Fatahillah, Taman Sari, Jakarta Barat, Selasa (20/4).
Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan kerja sama ini telah mengisyaratkan tekad Ibu Kota yang segera ingin menyempurnakan sistem transportasi terintegrasi secara ideal. Hal ini direalisasikan dengan mulai dibangunnya berbagai kawasan yang terkoneksi secara memadai karena melibatkan berbagai unsur seperti pemerintahan daerah dan pusat, unsur badan usaha milik daerah dan negara, maupun unsur swasta.
"Semua itu ada di dalam satu ikhtiar untuk membangun kawasan kota tua, sehingga kawasan ini menjadi bagian dari masa depan Jakarta. Karena itulah saya ingin menyampaikan terima kasih dan apresiasi bahwa penandatanganan ini bentuk lintasan MRT Jakarta fase kedua. Kita berharap dengan adanya penuntasan fase ini nantinya tempat ini benar-benar menjadi satu kesatuan, bahwa Jakarta sebagai sebuah kawasan pusat perekonomian, karena bagian Utara dan Selatan telah terintegrasi dan itu berlandaskan kendaraan umum massal," ujar Gubernur Anies, seperti dikutip dari Siaran Pers PPID Provinsi DKI Jakarta.
Gubernur Anies juga menjelaskan bahwa sejauh ini Pemprov DKI mulai mentransformasikan jenis bangunan dari Car-oriented Development ke Transit Oriented Development. Salah satu tulang punggung atas upaya tersebut adalah fasilitas moda transportasi yang memiliki daya angkut massal seperti MRT. Selain itu, MRT memiliki peran penting tidak hanya menyambungkan mobilisasi antar penduduk dan memudahkan kegiatan perekonomian, namun juga dapat menjadi alat untuk menumbuhkan budaya, kebiasaan, serta kedisiplinan baru terutama saat ini semua pihak sedang mulai bangkit dari wabah COVID-19.
"Ini adalah pendongkrak optimisme kita semua agar Jakarta bisa setara kedudukannya dengan kota-kota besar di dunia. Izinkan kami dalam kesempatan ini secara khusus mengucapkan terima kasih kepada semua yang terlibat. Harapannya, kita nanti akan merasakan betapa mudahnya ketersediaan public transport yang bisa menjangkau semua wilayah, dan ini menandai majunya sebuah kota dan bagi warga, dan menandai efisiensi dari pengeluaran keseharian untuk biaya transportasi," tambah Gubernur Anies.
Paket kontrak CP203 merupakan bagian dari pembangunan Fase 2A MRT Jakarta dari Bundaran HI hingga Kota. Sementara secara keseluruhan, proyek pembangunan fase 2 MRT ini memiliki total panjang lintasan sekitar 12,3 kilometer yakni dari Bundaran HI hingga Ancol Barat. Dirut PT. MRT Jakarta, William Sabandar pun menjelaskan kontrak perjanjian bersama SMCC-HK JO ini akan mengerjakan dua stasiun bawah tanah yaitu Stasiun Glodok dan Stasiun Kota, serta terowongan bawah tanah mulai dari Mangga Besar sampai Kota Tua, sepanjang 1,4km. Total kontrak kerjasama ini bernilai sekitar Rp. 4,6 Trilyun dengan masa konstruksi selama 72 Bulan (September 2021 - Agustus 2027).
"Target operasi MRT dari Harmoni ke Kota, yang merupakan segmen ke-2 dari Fase 2A adalah Agustus 2027. Sementara Segmen 1 dari Fase 2A, yaitu dari Bundaran HI sampai ke Monas akan beroperasi pada April 2025," ujar William.
Ia juga menerangkan pembangunan MRT Fase 2A tersebut sesuai visi Gubernur dan rencana pemerintahan daerah dalam menata kembali dan mengembangkan Kawasan Kota Tua hingga Sunda Kelapa sebagai kawasan cagar budaya dan kawasan pariwisata yang dikelola dengan kualitas terbaik.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada Gubernur yang telah memberikan arahan dan dukungan penuh dalam kami menjalankan pembangunan MRT Fase II ini. Terima kasih juga kepada seluruh pemangku kepentingan yang membantu dan melaksanakan program strategis ini. Kami mohon maaf dan (mohon) pengertian kepada masyarakat yang akan terkena dampak dari proyek ini selama beberapa tahun ke depan. Kami mohon pengertian dan dukungannya dalam upaya membangun kota kita ini menjadi lebih baik," pungkas William.
Perlu diketahui, penandatangan kontrak kerjasama tersebut juga dihadiri oleh Duta Besar Jepang Untuk Indonesia, Kanasugi Kenji; Perwakilan SMCC-HK JO, Satoshi Tanimoto; Representatif JICA, Shigenori Ogawa; Direktur Kontruksi PT. MRT Jakarta, Silvia Halim; Kadishub DKI, Syafrin Liputo; serta Wali Kota Jakarta Barat, Uus Kuswanto.