Senin, 05 April 2021 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Toni Riyanto 2972
(Foto: Aldi Geri Lumban Tobing)
Unit Pengelola Terminal Angkutan Jalan (UPTAJ) Dinas Perhubungan DKI Jakarta berkolaborasi dengan perusahaan bidang kesehatan telah menyediakan layanan GeNose C19 di Terminal Terpadu Pulo Gebang, Terminal Tanjung Priok, Terminal Kampung Rambutan dan Terminal Pasar Minggu.
Kepala UPTAJ Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syamsul mengatakan, penyediaan alat GeNose C19 di tiga terminal ini sesuai dengan Surat Edaran (SE) Satgas Penanganan Covid-19 Nomor 12 Tahun 2021 Tentang Ketentuan Perjalanan Orang Dalam Negeri Dalam Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dan SE Menhub 24 Tahun 2021 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Perjalanan Orang dengan Transportasi Darat Dalam Masa Pandemi COVID-19.
"Masing-masing terminal menyediakan satu unit GeNose C19 yang bisa digunakan untuk pelaku perjalanan maupun masyarakat umum. Layanan ini dikenakan tarif sebesar Rp 30.000," ujarnya, Senin (5/4).
Syamsul menjelaskan, dalam SE Satgas Penanganan COVID-19 Nomor 12 Tahun 2021 tersebut disebutkan bahwa pelaku perjalan transportasi umum darat akan dilakukan tes acak (random test) dengan rapid test antigen atau GeNose C19 apabila diperlukan oleh Satgas Penanganan COVID-19 daerah.
"Pemasangan GeNose C19 ini bertujuan untuk meningkatkan penerapan protokol kesehatan dalam kebiasaan baru bagi terciptanya kehidupan yang produktif dan aman," terangnya.
Menurutnya, tidak menutup kemungkinan layanan GeNose C19 disediakan di terminal lainnya menyesuaikan dengan kepadatan dan kebijakan terkait regulasi yang berlaku.
"Terminal selanjutnya yang potensial menyediakan layanan rapid test dengan GeNose C19 yakni, Terminal Kalideres," ungkapnya.
Ia menambahkan, layanan GeNose C19 menjadi sarana proteksi dan deteksi dini dalam upaya pencegahan penularan COVID-19. Terutama, bagi pengguna transportasi umum, khususnya bus antar kota antar provinsi (AKAP).
"Kami juga ingin mencegah terjadinya peningkatan penularan COVID-19 di lingkungan terminal," tandasnya.
Untuk diketahui, GeNose C19 merupakan alat pendeteksi virus corona yang dikembangkan para peneliti di Universitas Gadjah Mada (UGM) dan telah memperoleh izin edar dari Kementerian Kesehatan RI. Pengambilan sampel
GeNose C19 berasal dari embusan napas.