Sabtu, 14 Maret 2015 Reporter: Jhon Syah Putra Kaban Editor: Lopi Kasim 5201
(Foto: Jhon Syah Putra Kaban)
Pemanfaatan lahan tidur untuk menanam sayur adalah langkah cerdas di tengah keterbatasan lahan pertanian di Jakarta. Walikota Jakarta Pusat Mangara Pardede pun mengapreasiasi upaya penanaman sayuran tersebut. Terlebih, selama ini banyak lahan kosong hanya dimanfaatkan untuk membuang sampah.
“Pemanfaatan lahan seperti ini sangat bagus, apalagi dulunya lokasi ini digunakan warga hanya untuk membuang material saja. Kini jadi hijau karena tanaman sayurannya,” ujar Mangara, saat penen sayuran bersama kelompok tani binaan Sudin Kelautan, Pertanian dan Ketahanan Pangan Jakarta Pusat di RT 05/05, Kelurahan Cempaka Putih Barat, Kecamatan Cempaka Putih, Jakarta Pusat
, Sabtu (14/3).Kepala Suku Dinas Kelautan, Pertanian dan Ketahanan Pangan Jakarta Pusat, Muljadi menambahkan, pemanfaatan lahan untuk bercocok tanam juga bisa membantu ekonomi masyarakat setempat. Terlebih, tanaman yang dikembangkan adalah variatif unggulan.
“Ini namanya pertanian masuk kota. Dengan keterbatasan lahan juga dapat dilakukan mode pertanian, kalau memang tidak dijual paling tidak bisa menjadi panganan keluarga. Terlebih, saat harganya naik di pasaran,” katanya.
Sayur yang ditanam warga merupakan tanaman yang berumur pendek dan cepat panen, seperti bayam, kangkung, terong ungu, kemangi, bawang merah, dan lainnya. Tidak hanya itu, di lahan tersebut juga ditanam tanaman obat seperti binahong, mangkok dewa, sambiloto, gingseng, dan kapulaga.