Rabu, 24 Maret 2021 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Toni Riyanto 1557
(Foto: doc)
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengimbau seluruh masyarakat untuk meningkatkan kedisiplinan terhadap protokol kesehatan 3M, lantaran kasus positif COVID-19 yang masih terus bertambah. Kendati Pemprov DKI Jakarta terus meningkatkan 3T, diperlukan kerja bersama masyarakat untuk memutus mata rantai penularan virus ini.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia memaparkan, berdasarkan data terkini Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dilakukan tes PCR sebanyak 16.577 spesimen. Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 11.935 orang dites PCR hari ini untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 890 positif dan 11.045 negatif. Selain itu, dilakukan pula tes Antigen hari ini sebanyak 3.954 orang dites, dengan hasil 121 positif dan 3.833 negatif.
"Untuk rate tes PCR total per 1 juta penduduk sebanyak 313.638. Jumlah orang yang dites PCR sepekan terakhir sebanyak 73.157. Adapun jumlah kasus aktif di Jakarta turun sejumlah 897 kasus, sehingga jumlah kasus aktif sampai hari ini sebanyak 5.289 (orang yang masih dirawat/isolasi)," ujar Dwi, dikutip dari siaran pers PPID Provinsi DKI Jakart
a.Sedangkan, jumlah kasus Konfirmasi secara total di Jakarta sampai hari ini sebanyak 373.761 kasus. Dari jumlah total kasus tersebut, total orang dinyatakan telah sembuh sebanyak 362.248 dengan tingkat kesembuhan 96,9%, dan total 6.224 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 1,7%, sedangkan tingkat kematian Indonesia sebesar 2,7%.
Untuk positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 13,8%, sedangkan persentase kasus positif secara total sebesar 11,2%. WHO juga menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari 5%.
Sementara itu, proses vaksinasi juga masih terus berlangsung. Adapun jumlah sasaran vaksinasi tahap 1 dan 2 (tenaga kesehatan, lansia, dan pelayan publik) sebanyak 3.000.689 orang. Total vaksinasi dosis 1 saat ini sebanyak 925.387 orang (30,8%) dan total vaksinasi dosis 2 kini mencapai 258.405 orang (8,6%).
Rinciannya, yaitu untuk tenaga kesehatan, vaksinasi dosis 1 telah dilakukan kepada 122.199 orang (108,8%) dan vaksinasi dosis 2 mencakup 100.218 orang (89,2%), dengan target vaksinasi sebanyak 112.301 orang. Sedangkan, pada kelompok lansia, vaksinasi dosis 1 telah dilakukan kepada 337.760 orang (37,1%) dan vaksinasi dosis 2 mencakup 9.693 orang (1,1%), dengan target vaksinasi sebanyak 911.631 orang. Pada kelompok pelayan publik, vaksinasi dosis 1 telah dilakukan kepada 465.428 orang (23,5%) dan vaksinasi dosis 2 mencakup 148.494 orang (7,5%), dengan target vaksinasi sebanyak 1.976.757 orang.
Melalui Satpol PP Provinsi DKI Jakarta, penindakan atas pelanggaran penggunaan masker dan pendataan buku tamu juga akan digencarkan, begitu pula dengan bentuk pelanggaran-pelanggaran PSBB lainnya. Sehingga, harapannya, masyarakat dapat lebih disiplin menerapkan protokol kesehatan dan turut berpartisipasi dalam memutus mata rantai penularan COVID-19.
Berdasarkan laporan harian Satpol PP Provinsi DKI Jakarta hingga 23 Maret 2021 pukul 18.00 WIB, telah dilakukan penertiban dengan rincian sebagai berikut:
A. PERORANGAN (Tidak Memakai Masker)
- Kerja Sosial = 2.345
- Denda = 32
- Jumlah = 2.377
B. RESTORAN / RUMAH MAKAN
- Denda = 0
- Penghentian Sementara Kegiatan 1x24 jam = 4
- Penghentian Sementara Kegiatan 3x24 jam = 2
- Teguran Tertulis = 18
- Pembubaran = 7
- Pembekuan Sementara/Pencabutan Izin = 0
- Tidak ditemukan Pelanggaran = 330
- Jumlah = 361
C. PERKANTORAN, TEMPAT USAHA, TEMPAT INDUSTRI
- Denda = 1
- Penghentian Sementara Kegiatan 3x24 Jam = 25
- Teguran Tertulis = 32
- Pembekuan Sementara/Pencabutan Izin = 0
- Tidak ditemukan Pelanggaran = 374
- Jumlah = 432
• NILAI DENDA
- Perorangan = Rp 5.100.000
- Tempat Usaha Makan Minum / Restoran / rumah Makan = Rp -
- Tempat Kerja / Kantor / Tempat Industri = Rp 3.000.000
- Jumlah = Rp 8.100.000
Pemprov DKI Jakarta menyarankan, bagi masyarakat yang ingin memasuki wilayah Jakarta untuk melakukan pemeriksaan mandiri COVID-19 melalui JakCLM di aplikasi JAKI. Melalui JakCLM, masyarakat dapat mengetahui risiko COVID-19 serta mendapatkan berbagai rekomendasi kesehatan sesuai dengan risiko yang dimiliki. Kontribusi masyarakat dalam pengisian JakCLM dapat membantu Pemprov DKI Jakarta untuk melakukan pencegahan penyebaran kasus COVID-19 di Jakarta.
Pemprov DKI Jakarta juga masih membuka kesempatan untuk masyarakat berbagi dengan sesama yang membutuhkan bantuan karena terdampak pandemi COVID-19 dalam program Kolaborasi Sosial Berskala Besar atau KSBB. Masyarakat dapat memberikan bantuan berupa bahan pangan pokok, makanan siap saji, hingga uang tunai. Informasi lengkap seputar KSBB dapat melalui situs corona.jakarta.go.id/kolaborasi.