Kamis, 12 Maret 2015 Reporter: Andry Editor: Erikyanri Maulana 9727
(Foto: doc)
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi DKI Jakarta, Saefullah menilai, draf APBD DKI 2015 dengan format E-Budgeting yang dikirim ke Kemendagri lebih transparan dan akuntabel.
"Sistem E-Budgeting ini pakai ID Password. Jadi ketika dibuka, keliatan siapa yang input, kapan tanggal dan jam berapanya," ujar Saefullah di Balaikota, Kamis (12/3).
Atas dasar itu, Saefullah mengaku sangat mengapresiasi sistem penganggaran secara elektronik ini. Karena, selain sangat efektif untuk mengefesienkan anggaran, APBD DKI juga menjadi lebih transparan dan akuntabel.
"Saya sangat mengapresiasi sistem ini karena membuat penganggaran jadi transparan dan akutabel. Jadi bagus banget buat ke depan," katanya.
Dikatakan Saefullah, penganggaran program dan kegiatan sebelumnya yang masih menggunakan cara manual hanya bersifat budget oriented. Di mana, Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) selalu menghabiskan anggaran agar serapan anggaran tidak rendah.
"Kalau dulu itu budget oriented, anggaran Rp 200 juta itu dipaksain dihabis-habisin," ucapnya.
Mantan Walikota Jakarta Pusat ini menambahkan, dalam sistem E-Budgeting, masing-masing SKPD diwajibkan menginput seluruh komponen program maupun kegiatan. Misalnya, program pembinaan guru se-DKI Jakarta dengan anggaran Rp 200 juta yang di dalamnya dimasukan komponen kegiatan mulai dari tujuan, sewa gedung dan konsumsi.
"Itu dimasukan komponennya untuk apa saja. Sistem E-Budgeting ini canggihnya di situ," tanda
snya.