Rabu, 10 Maret 2021 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Toni Riyanto 1753
(Foto: Aldi Geri Lumban Tobing)
Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta mengadakan webinar budi daya, pengolahan dan pemasaran jamur dengan tema "Potensi Ekonomi di Balik Usaha Jamur di Ibukota". Peserta webinar ini mencapai 206 orang dengan berbagai latar belakang dan lapisan usia.
Adapun sejumlah narasumber berkompeten dalam webinar ini yakni, CEO Tani Sehat Mandiri, Imelda Tarigan; CEO Simbions Farm, Sugih Mukti; dan CEO Jamur Halwa, Helmi Nurjamil.
Webinar ini juga menghadirkan petani jamur di Jakarta yaitu, Sadelih dari Kelompok Budidaya Jamur RW 10, Kebon Jeruk, Jakarta Barat dan Abdullah dari Kayu Besar Berseri, Cengkareng, Jakarta Barat.
Adapun materi yang diberikan dalam webinar tersebut meliputi, budi daya, pengolahan, diversifikasi, dan pemasaran jamur.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas KPKP DKI Jakarta, Suharini Eliawati mengatakan, pelaksanaan webinar ini bertujuan menyosialisasikan bahwa budi daya jamur bisa dilakukan di Jakarta. Terlebih, saat ini produk olahan jamur semakin beranekaragam dan permintaan pasar juga cukup tinggi.
"Kami ingin mengenalkan diversifikasi olahan jamur, jamur bukan hanya dimasak, ditumis atau dipepes. Ini bisa jadi peluang usaha untuk masyarakat dan pasarnya cukup luas," ujarnya, Rabu (10/3).
Eli menjelaskan, webinar ini juga menjembatani pelaku usaha restoran, khususnya restoran vegetarian dengan pembudidaya jamur di Jakarta.
"Permintaan terhadap jamur oleh restoran vegetarian tinggi. Mereka kesulitan mencari produk jamur yang bagus dan cepat untuk olahannya. Pasalnya, pengiriman dari luar daerah kerap terkendala waktu dan kualitasnya bisa menurun. Ini potensial untuk dikerjasamakan," terangnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pertanian Dinas KPKP DKI Jakarta, Mujiati menambahkan, jamur termasuk jenis tumbuhan yang mengandung protein tinggi yakni, sekitar 27 persen per 100 gram, lebih tinggi dari kedelai.
Selain itu, jamur juga memiliki kandungan kalori tinggi, lemak tidak jenuhnya mencapai 72 persen namun non kolesterol dan kandungan kalorinya juga tinggi.
"Vegetarian yang ingin merasakan.menu makanan yang kandungan gizinya setara dengan daging bisa mengonsumsi jamur," ungkapnya.
Ia menambahkan, perawatan jamur juga termasuk mudah karena tidak perlu dilakukan intensif seperti budi daya sayuran.
"Cukup disemprot air aja untuk menjaga kelembaban. Budi daya jamur juga tidak perlu sinar matahari, untuk di Jakarta yang kesulitan budi daya sayuran alternatifnya bisa budi daya jamur," tandasnya.