Kamis, 25 Februari 2021 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Toni Riyanto 1613
(Foto: Aldi Geri Lumban Tobing)
PT Food Station Tjipinang Jaya (FSTJ) sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi DKI Jakarta berkolaborasi dengan PT Sang Hyang Seri yang merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menjaga pasokan dan kestabilan harga pangan.
Kolaborasi kedua belah pihak direalisasikan melalui penandatanganan Perjanjian Kerja Sama yang dilakukan Direktur Utama PT FSTJ, Pamrihadi Wiraryo dengan Direktur Utama PT Sang Hyang Seri (SHS), Karyawan Gunarso yang di kantor PT Sang Hyang Seri, di Pamanukan, Subang, Jawa Barat, 24 Febuari 2021.
Turut hadir dalam acara penandatanganan perjanjian tersebut, jajaran direksi dari kedua belah pihak dan disaksikan oleh Direktur Utama PT RNI (Persero) Arief Prasetyo Adi dan mitra petani dari PT SHS serta seluruh jajaran direksi RNI, serta perwakilan Bank Indonesia.
Direktur Utama PT FSTJ, Pamrihadi Wiraryo mengatakan, kerja sama diimplementasikan dalam contract farming di lahan seluas 1.000 hektare untuk menopang upaya ketahanan pangan warga Jakarta.
"Melalui kerja sama ini diharapkan dapat menghasilkan gabah kering panen sebanyak 6.000 ton," ujarnya, Kamis (25/2).
Pamrihadi menjelaskan, kerja sama dengan PT SHS dilakukan karena BUMN klaster pangan ini memiliki keunggulan berupa hamparan sawah yang luas dan saluran irigasi yang sangat baik. Sehingga, diharapkan dapat berproduksi sepanjang tahun untuk menghasilkan gabah yang berkualitas dengan rendement yang tinggi.
"Kita tingkatkan kerja sama menjadi contract farming di lahan seluas 1.000 hektare. Harapannya di lahan tersebut nantinya akan menghasilkan panen berupa gabah GKP/GKG rata-rata sebanyak kurang lebih enam ton per hektare dengan total potensi produksi beras mencapai 3.100 ton," ungkapnya.
Ia menambahkan, PT FSTJ juga akan menjajaki kerja sama dengan petani binaan PT SHS dalam rangka penyediaan bahan baku. Selain itu, terdapat kerja sama potensial dalam stok gabah kering giling.
"Singkatnya kerja sama ini memastikan kepastian stok dan jaminan harga untuk Food Station agar inflasi di Jakarta dapat terkendali," tandasnya.
Untuk diketahui, sebelumnya, PT FSTJ telah melakukan kerja sama pengadaan gabah yang dimulai November-Desember 2020. Saat itu, PT FSTJ melakukan pemesanan GKP jenis IR64/Ciherang berupa gabah sebanyak 3.677 ton dari lahan seluas 600 hektare lebih di Subang, Jawa Barat.
Awal tahun ini, kerja sama antara PT FSTJ dengan PT SHS ditingkatkan menjadi contract farming. Dari total luas lahan milik PT SHS yang mencapai 3.200 hektare akan dikerjasamakan dengan PT FSTJ seluas 1.000 hektare.