Selasa, 23 Februari 2021 Reporter: Rezki Apriliya Iskandar Editor: Erikyanri Maulana 1865
(Foto: Rezki Apriliya Iskandar)
Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang), hari ini. Kegiatan yang digelar secara virtual ini turut dihadiri Sekretaris Kota (Sekko) Jakarta Utara, Desi Putra dan Asisten Pemerintahan Kota Administrasi Jakarta Utara, Abdul Khalit.
"Apa yang sudah dihasilkan dalam kegiatan Musrenbang harus diteliti, disinergikan dan didiskusikan dengan forum Satpel dan UKPD terkait. Forum ini sebagai agenda rutin tahunan sehingga akan terbangun pola pikir untuk lebih peduli dan memahami serta berinovasi untuk bertindak," ujar Desi, Selasa (23/2).
Desi berharap, usulan prioritas dalam Musrenbang Kecamatan Cilincing dapat direalisasikan sehingga membawa perubahan ke arah lebih baik.
"Ke depan bukan hanya kegiatan fisik saja yang diusulkan melainkan harus memikirkan usulan non fisik untuk pemberdayaan masyarakat. Saat ini kita semua sedang berjuang untuk memberikan yang terbaik dalam Musrenbang untuk mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh lapisan masyarakat," katanya.
Camat Cilincing, Muhammad Andri menuturkan, sebanyak 1.350 usulan dibahas dalam Musrenbang tersebut. Setelah diverifikasi, sebanyak 725 usulan senilai Rp 60 miliar akan diteruskan ke Musrenbang tingkat kota. Lalu, sebanyak 182 usulan senilai Rp 3 miliar dianggarkan tahun 2021 dan 443 usulan lainnya ditolak dengan berbagai alasan.
Adapun sejumlah usulan prioritas yang dihasilkan di antaranya yakni, pembuatan turap dan Pintu Air Kali Cakung Lama mulai dari Kelurahan Sukapura, Semper Barat, Semper Timur, dan Cilincing. Kemudian, pembangunan waduk untuk penanganan banjir di beberapa lokasi seperti, Waduk Belibis di RW 04 Kelurahan Semper Barat, Waduk Kestarian Cilincing, Waduk Marunda dan Waduk Rorotan.
Selanjutnya, perbaikan jalan arteri seperti Jl Akses Marunda dan Jl Cilincing Raya. Lalu, pembangunan jembatan penyeberangan orang di depan SMPN 244 dan SMP 266 Cilincing serta penataan tanah timbul untuk fasos fasum di Kelurahan Kalibaru.
"Aspirasi masyarakat dihimpun mulai dari Rembuk RW kemudian Musrenbang Kelurahan dan sekarang kita masuk dalam tahap Musrenbang Kecamatan. Secara berjenjang, proses tersebut dilaksanakan untuk menghasilkan usulan prioritas yang bisa direalisasikan dan menjadi solusi pembangunan yang berkelanjutan," tandasnya.