Orari Diminta Terus Bersinergi dengan Pemprov DKI

Sabtu, 07 Maret 2015 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Dunih 5327

Orari Diminta Terus Bersinergi dengan Pemprov DKI

(Foto: Erna Martiyanti)

Keterlibatan Organisasi Amatir Radio Indonesia (Orari) dalam upaya penanggulangan bencana seperti kebakaran dan banjir di ibu kota bukanlah hal yang baru. Kepedulian organisasi tersebut diharapkan bisa dipertahankan sehingga bisa terus bersinergi dengan Pemprov DKI.

Saat bencana tidak diragukan lagi, Orari bisa bekerjasama dengan BPBD dan pemadam kebakaran

Asisten Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Pengendalian dan Kependudukan, Marullah Matali mengatakan,  pihaknya sangat terbantu dengan keberadaan Orari. Salah satunya adalah untuk menyampaikan hasil pembangunan kepada warga Jakarta. Terlebih, saat terjadi bencana, Orari menjadi wadah untuk dapat berkoordinasi dengan baik. 

"Orari bisa menjadi corong kita menyampaikan hasil pembangunan. Penting bekerjasama dengan Orari. Saat bencana tidak diragukan lagi, Orari bisa bekerjasama dengan BPBD dan pemadam kebakaran," kata Marullah, saat pelantikan 269 anggota dan pengurus Orari di Balaikota DKI Jakarta, Sabtu (7/3).

Selain itu, keberadaan Orari juga bisa membantu Pemprov DKI Jakarta dalam memantau gelombang radio ilegal. Sehingga bisa meminimalisir jumlah gelombang radio ilegal tersebut. "Masih banyak pemancar radio amatir yang digunakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Kita harapkan Orari untuk terus memantau," ujarnya. 

Agar informasi pembangunan yang disebarkan oleh Orari valid, diharapkan para pengurus juga bisa bekerjasama dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Salah satunya dengan website resmi Pemprov DKI Jakarta. 

"Masalah perkotaan seperti banjir, sampah, transportasi, pelestarian lingkungan, kesehatan, pendidikan, agar terus disosialisasikan," pesannya. 

Ketua Orari DKI Jakarta, Budi Rianto Halim, berjanji akan terus menjalin kerja sama yang baik dengan Pemprov DKI Jakarta. Terutama dalam menyampaikan informasi terkait pembangunan di Jakarta. "Kita juga konsen saat bencana terjadi di Jakarta. Seperti saat banjir beberapa waktu lalu," ucapnya. 

Pihaknya juga siap memantau frekuensi radio ilegal dan melaporkannya agar keberadaannya bisa diminimalisir. 

"Saat ini frekuensi kita ada di 144 sampai 148 mhz. Jika ditemukan frekuensi ilegal akan langsung kami laporkan," tandasnya. 

BERITA TERKAIT
bpbd jakarta

BPBD DKI Gelar Kompetisi Penanggulangan Bencana

Jumat, 23 Mei 2014 5892

alat pendeteksi banjir ulujami

Alat Deteksi Banjir Dipasang di Ulujami

Selasa, 13 Januari 2015 5333

siaga bencana banjir

Jakbar Siagakan 5.401 Personel Hadapi Banjir

Selasa, 20 Januari 2015 4293

Sungai Ciliwung Siaga III, Warga Diminta Waspada

Sungai Ciliwung Siaga III, Warga Diminta Waspada

Rabu, 18 Februari 2015 4231

pengungsi_korban_banjir_rio.jpg

Pengungsi Banjir Terbanyak di Jakbar

Kamis, 12 Februari 2015 5193

BERITA POPULER
Pemkot Jakut Bantu Perketat Pengawasan Rusunawa Marunda

Pemkot Jakut Bantu Perketat Pengawasan Rusun Marunda

Jumat, 21 Juni 2024 468503

Dishub Gandeng Waze Luncurkan Fitur Navigasi Ganjil Genap

Dishub Gandeng Waze Luncurkan Fitur Navigasi Ganjil Genap

Kamis, 19 Oktober 2017 307238

90 Sanggar Betawi Belum Punya Badan Hukum

90 Sanggar Betawi Belum Punya Badan Hukum

Jumat, 10 Juli 2015 285052

 Libur Natal, 36.871 Pengunjung Padati TMII

TMII Dipadati Pengunjung

Jumat, 25 Desember 2015 283951

 4500 Warga Ramaikan Karnaval KBT

Karnaval KBT Dipadati Ribuan Warga

Minggu, 30 Agustus 2015 282629

Bagikan ke :
BANG JAKI +indeks
POTRET JAKARTA +indeks
VIDEO +indeks