Selasa, 03 Maret 2015 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Agustian Anas 5262
(Foto: doc)
Pekerjaan proyek Mass Rapit Transit (MRT) masih berjalan sesuai dengan yang dijadwalkan. PT MRT merencanakan tunnel boring machine atau mesin bor tiba di Jakarta April mendatang.
Direktur Utama PT MRT Jakarta, Dono Boestami mengatakan, pihaknya masih menunggu kedatangan mesin bor yang dijadwalkan pada April atau Mei mendatang. Diharapkan semuanya berjalan sesuai dengan jadwal. "Semua masih sesuai jadwal, alat datang April atau Mei," kata Dono, di Balaikota, Selasa (3/3).
Namun untuk proses pengeboran stasiun bawah tanah MRT baru akan dimulai pada Agustus atau September mendatang. Pasalnya, masih ada beberapa persiapan yang harus dilakukan, salah satunya pembangunan soil pond dan guide wall. Soil pond adalah tempat penampungan sementara tanah galian sebelum diangkut. Sementara itu, guide wall atau dinding stasiun diperlukan agar tanah tidak ambles pada saat dibor. "Untuk pengeboran akan dilakukan pada Agustus atau September mendatang," ujarnya.
Dia menyebutkan pembebasan lahan adalah salah satu kendala proyek MRT ini. Ada dua lokasi pembebasan lahan yang masih cukup alot, yakni di lokasi stasiun Cipete dan stasiun Haji Nawi. "Lahannya memang tidak luas tapi itu untuk pembangunan stasiun. Dan tidak terlalu berpengaruh dengan pekerjaan secara keseluruhan," ucapnya.
Sementara untuk masalah cuaca, menurut Dono tidak terlalu berpengaruh. Meski curah hujan lebat, pekerjaan fisik tetap berjalan. Hal itu dilakukan agar semua pekerjaan bisa berjalan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. "Yang penting kita kerja. Kita jalan saja terus. Kondisi curah hujan, tidak menghambat," katanya.
Dono mengatakan kisruh APBD yang terjadi saat ini juga tidak berpengaruh terhadap proyek MRT. Tahun ini, PT MRT Jakarta sendiri mendapatkan Penyertaan Modal Pemerintah (PMP) sebesar Rp 4,62 triliun. "Tidak berpengaruh terhadap kita (kisruh APBD). Kan untuk pembiayaan MRT sudah ditetapkan dalam Pergub," tandasnya.