Senin, 02 Maret 2015 Reporter: Folmer Editor: Erikyanri Maulana 6950
(Foto: doc)
Ratusan massa yang mengatasnamakan Barisan Insan Muda (Bima) menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung Balaikota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (2/3). Para pengunjuk rasa mendukung langkah Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama melaporkan kasus dugaan anggaran siluman dalam APBD DKI ke penegak hukum.
Massa mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) maupun penegak hukum lainnya untuk menyeret para pelaku yang diduga bermain dalam proyek pengadaan UPS. "Hasil investigasi kami, ada 16 anggota DPRD DKI periode 2009-2014 terlibat pengadaan perangkat UPS senilai lebih dari Rp 300 miliar untuk sejumlah sekolah di Jakarta Pusat dan Barat," ujar Ketua Umum Bima, Syarif Hidayatullah saat berorasi, Senin (2/3).
Ia mengungkapkan, enam dari belasan anggota dewan periode 2009 - 2014, saat ini terpilih kembali sebagai anggota dewan untuk periode 2014 - 2014.
Shinta (19), mahasiswi yang ikut dalam aksi demo menegaskan, ia bersama warga lainnya yang menggelar aksi unjuk rasa ini merupakan warga yang peduli terhadap pembangunan di ibu kota. "Keberanian Ahok dalam mengungkap kasus ini patut diacungi jempol dan wajib didukung seluruh warga Jakarta," katanya.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengucapkan terima kasih atas dukungan masyarakat terhadap upaya mengamankan anggaran dari permainan oknum anggota dewan. Bagi Ahok, saat ini yang paling penting adalah keinginan warga Jakarta untuk mengamankan sistem penganggaran yang selama ini penuh permainan.
"Saya terima kasih orang Jakarta banyak yang sadar bahwa sistem e-budgeting yang kami terapkan bertujuan mengontrol permainan yang titip anggaran seperti ini. Jadi bukan Save Ahok-nya, tapi ini persoalan bagaimana Anda melakukan itu. Kalau mau Save Ahok sih saya terima kasih," ujar Basuki usai rapim di Balaikota, Senin (2/3).
Seperti diketahui, dukungan kepada Basuki di media sosial dengan tagar #SaveAhok juga masih menjadi trending topic oleh para netizen sejak Jumat (27/2). Bahkan, sudah hampir tiga hari, tagar #SaveAhok menduduki peringkat nomor satu trending topic di Indonesia.
Aksi dukungan turun ke lapangan juga digelar masyarakat yang beramai-ramai menggalang tanda tangan untuk mendukung Basuki dalam polemik Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) DKI 2015.
"Saya kira bukan soal dukungan, yang penting kan sekarang bagaimana orang Jakarta mau tidak amanin sistem penganggaran yang selama ini penuh permainan," tandasnya.