Jumat, 27 Februari 2015 Reporter: Folmer Editor: Erikyanri Maulana 6877
(Foto: Folmer)
Gubernur DKI Jakarta, Basuki T Purnama meresmikan masjid Jenderal Sudirman yang dibangun di areal kompleks perkantoran World Trade Center (WTC), Jakarta Selatan, Jumat (27/2).
Peresmian masjid bergaya modern ini ditandai pengguntingan pita oleh Basuki bersama Tri Sutrisno, mantan Wakil Presiden RI sekaligus Kepala Badan Pembina Yayasan Jenderal Sudirman, Komisaris PT Jakarta Land, Murdaya Poo, dan mantan Wakil Menteri Agama, Nassarudin Umar.
"Dengan mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, Masjid Jenderal Sudirman ini, saya resmikan," ucap Basuki saat peresmian masjid Jenderal Sudirman, Jumat (27/2).
Dalam sambutannya, Basuki mengungkapkan, Pemprov DKI memiliki rencana memperbaiki masjid di ibu kota. "Masjid adalah tempat yang baik. Di situ, kita bisa mengetahui dan memahami suatu masalah. Makanya, kita ingin masjid-masjid di Jakarta diperbaiki dan ditata lagi," katanya.
Mantan Bupati Belitung Timur ini berharap lebih banyak lagi perusahaan berpartisipasi untuk membangun fasilitas sosial (fasos) dan fasilitas umum (fasum) di ibu kota.
"Memang, sebetulnya aturan kita masih lemah, karena tidak ada ketentuan kapan para pengembang harus melaksanakan kewajiban. Tapi, aturan itu sudah diubah. Makanya, kita harap para pengembang lain segera menunaikan kewajiban," ucapnya.
Basuki juga membeberkan rencana pembangunan masjid di areal Balaikota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat. Sebab, di lingkungan kantor Balaikota DKI saat ini belum memiliki sarana rumah ibadah.
Sehingga jika APBD DKI cair, rencana pembangunan ditargetkan langsung selesai tahun ini. "Saya akan bangun masjid juga di balaikota, aneh dong di balaikota nggak ada masjid," tambahnya.
Sekadar diketahui masjid Jenderal Sudirman WTC terdiri dari empat lantai dan satu lantai basement yang dibangun di atas tanah seluas 1.336 meter persegi serta luas bangunan mencapai 2.200 meter persegi. Masjid ini dapat menampung sebanyak 2.500 jamaah dan telah dilengkapi dengan seluruh sarana penunjang ibadah.
Pembangunan masjid ini merupakan pemenuhan kewajiban fasilitas sosial dan fasilitas umum (fasos fasum) oleh PT Jakarta Land dengan nilai total tanah dan bangunan mencapai Rp 120 miliar.