Jumat, 02 Januari 2015 Reporter: Rudi Hermawan Editor: Dunih 4228
(Foto: doc)
Rencana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama membangun masjid di Balaikota ditanggapi positif sejumlah kalangan. Terlebih selama ini, di kantor gubernur tersebut belum terdapat masjid sehingga pegawai yang ingin shalat harus berdesakan di Mushala Fatahillah.
President of Indonesian Islamic Council, Arman Zakaria mengatakan, cukup mengapresiasi dan terharu atas tingginya perhatian Gubernur Basuki terhadap pendirian rumah ibadah umat Islam di Balaikota.
"Artinya gubernur sangat peduli terhadap kenyamanan dan peningkatan kualitas ibadah para pegawai Balaikota khususnya, dan umat Islam umumnya," ujarnya, Jumat (2/1).
Menurutnya, dengan dibangunnya masjid sebagai sarana peribadatan bagi aparatur di Balaikota dapat mendorong kinerja pegawai menjadi lebih baik lagi.
"Paling tidak dapat mengontrol perilaku kerja aparatur Pemprov DKI dan mempersempit lingkup penyimpangan dari perilaku kerja negatif, dan tidak kalah pentingnya bahwa Basuki memandang pembangunan sarana peribatan sama penting dengan pembangunan fisik lainnya," ucapnya.
Senada dengan Arman, sejumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) juga menanggapi positif rencana pembangunan masjid di lingkungan Kompleks Balaikota DKI Jakarta di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat. Achmad (34) salah satu PNS di Walikota Jakarta Pusat mengaku, mengapresiasi dan setuju dengan keinginan Gubernur DKI Jakarta yang ingin membangun masjid berlantai dua tersebut untuk kepentingan umat Muslim.
"Saya sangat setuju dan itu sangat bagus. Saya juga bersedia menyumbang," katanya.
Hal yang sama juga dikatakan Dalmaji (51) salah satu PNS di lingkungan Walikota Jakarta Pusat, yang mengaku setuju dengan rencana tersebut. Menurutnya hal tersebut sangat bagus, sehingga harus segera direalisasikan.
"Saya sangat setuju dan itu ide yang baik, jadi harus segera direalisasikan rencana tersebut," ucapnya.