Senin, 30 November 2020 Reporter: Folmer Editor: Toni Riyanto 1717
(Foto: Folmer)
Sebanyak 324 kilogram sayuran dan tanaman obat keluarga (Toga) berhasil dipanen dari 31 lokasi pertanian perkotaan atau urban farming di Jakarta Pusat.
Pelaksana Tugas (Plt) Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakarta Pusat Mujiati mengatakan, sayur-mayur dan Toga yang dipanen hari ini diantaranya, pakcoy, kangkung, bayam, caisim, dan jahe.
"Ini menjadi bagian dari kegiatan Panen Serentak hasil pertanian, perikanan dan peternakan yang diinisiasi Dinas KPKP DKI Jakarta berkolaborasi dengan Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik DKI Jakarta," ujarnya, Senin (30/11).
Mujiati menjelaskan, program urban farming di Jakarta Pusat semakin berkembang pesat. Semakin banyak individu maupun komunitas yang tergerak menjadi penggiat pertanian perkotaan.
"Saat ini sudah ada 68 lokasi urban farming di Jakarta Pusat yang memanfaatkan keterbatasan lahan dengan berbagai inovasi," terangnya.
Menurutnya, warga telah merasakan hasil dari program pertanian perkotaan. Tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan sayur-mayur atau tiga bagi keluarga, hasil panen juga bisa dijual.
"Sebagian besar sayur dan toga yang dipanen dijual ataupun dikonsumsi untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Pertanian perkotaan ini sangat menjanjikan," terangnya.
Sementara itu, salah seorang anggota Kelompok Tani (Poktan) Gang Hijau di RW 03, Kelurahan Cempaka Putih Timur, Kecamatan Cempaka Putih, Hadi Raharjo menuturkan, program
urban farming yang telah berjalan sejak dua tahun silam telah dirasakan manfaatnya oleh warga setempat."Hari ini kami berhasil memanen 10 kilogran sayur-mayur terdiri dari bayam merah, kailan, samhong dan pakcoy. Hasilnya kami bagi-bagikan kepada warga agar tidak perlu membeli sayur," tandasnya.