Rabu, 25 November 2020 Reporter: Rezki Apriliya Iskandar Editor: Andry 1664
(Foto: Istimewa)
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berkomitmen untuk menghadirkan keadilan sosial bagi semua warganya. Salah satunya, menyediakan fasilitas yang setara antara wilayah daratan dan kepulauan. Kali ini Pemprov DKI Jakarta berkolaborasi dengan PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya (UID Jaya) meluncurkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Pulau Sebira, Kepulauan Seribu, Rabu (25/11).
Dengan menggunakan fotovoltaik atau panel surya sejak awal Maret 2020 di lahan seluas 5.000 meter persegi, PLTS hybrid PLN di Pulau Sebira berkapasitas daya sebesar 400 kilo Watt peak (KWp) dan diproyeksi dapat menghasilkan energi sebesar 1.200 kWh per hari. PLTS dilengkapi baterai berkapasitas 912 kWh yang berfungsi sebagai penyimpan energi sehingga energi listrik yang dihasilkan juga dapat digunakan pada malam hari.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menyampaikan apreasiasi dan terima kasih atas kerjasama serta konsistensi program antara Pemprov DKI Jakarta dengan PLN untuk mengerjakan PLTS Pulau Sebira ini sehingga PLTS ini diibaratkan sebuah kado untuk Kepulauan Seribu yang baru saja berulang tahun ke-19.
“Saya mengucapkan terima kasih dan apresiasi atas perjanjian kerjasama antara Pemprov DKI dengan PLN. Alhamdulillah ini merupakan hari yang membahagiakan, Pulau (Sebira) dengan 600 keluarga ini akan memiliki listrik bukan hanya aman tetapi juga ramah lingkungan. Ini (PLTS) kado ulang tahun Kepulauan Seribu yang dirayakan dengan peresmian PLTS,” ucap Anies dalam peresmian PLTS Pulau Sebira secara daring di Ruang Pola, Balai Kota Jakarta seperti dikutip dari Siaran Pers PPID Provinsi
DKI Jakarta, Rabu (25/11).Menurut Anies, hadirnya PLTS di Pulau Sebira ini mengirimkan pesan penting bukan hanya bagi warga Jakarta melainkan juga seluruh Indonesia karena jika wilayah kepulauan di Jakarta seluruh fasilitasnya dapat dipenuhi, maka semangat ini juga dapat diwujudkan untuk memenuhi fasilitas wilayah Kepulauan lain di Indonesia.
“Mengapa ini penting dalam konteks Indonesia dan Jakarta. Satu adalah konektivitas (kelistrikan), Jakarta terdiri dari daratan dan kepulauan dan warga Jakarta harus memiliki akses yang sama atas fasilitas yg disediakan pemerintah. Kemampuan kita menghadirkan konektivitas di Kepulauan Seribu mengirimkan pesan bila kawasan pulau yang terdekat dengan pusat kekuasaan terfasilitasi, maka yang jauh insya Allah yang jauh bisa terfasilitasi juga,” jelasnya.
Lebih lanjut, Anies memaparkan konektivitas kelistrikan yang menjadi tanggung jawab negara menjadi salah satu elemen penting bagi masyarakat kepulauan untuk meningkatkan taraf hidup, ekonomi, dan kesejahteraan mereka. Seperti dengan adanya listrik, maka warga Pulau Sebira dapat mengakses cold storage yang membuat hasil tangkapan mereka dapat tetap segar sehingga meningkatkan nilai jual.
“Kita berharap adanya pasokan listrik yang stabil melalui PLTS bisa menjadi hulunya peningkatan produktivitas masyarakat di Kepulauan Seribu. Mereka (warga) ingin cold storage sehingga hasil tangkapan bisa disimpan dan ini hanya bisa diakses kalau ada listrik sehingga listrik ini akan meningkatkan taraf hidup, ekonomi, dan kesejahteraan warga,” tambahnya.
Sementara itu General Manager PLN UID Jaya, Doddy B. Pangaribuan menyebutkan, dengan adanya PLTS Sebira ini dapat meningkatkan pemanfaatan Green Energy dari EBT (Energi Baru Terbarukan) untuk kelistrikan di Indonesia. Perlu diketahui, target PLN untuk peningkatan pemanfaatan EBT hingga tahun 2025 adalah sebesar 23% dan secara regional dengan adanya PLTS ini juga bisa menjadi daya cadangan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Diesel yang sudah ada dan menghemat pengeluaran biaya bahan bakar yang sudah ada.
“Ini merupakan PLT Surya terbesar hybrid di Provinsi DKI Jakarta juga akan bisa digunakan untuk memback up PLTD kita sehingga ini akan menurunkan biaya operasi karena bahan bakar saja bisa sampai Rp 3 Miliar dan dengan PLTS ini mungkin hanya akan menghabiskan Rp 1 Miliar saja,” pungkasnya.