Rabu, 25 Februari 2015 Reporter: Rio Sandiputra Editor: Erikyanri Maulana 5717
(Foto: Rio Sandiputra)
Konsep Jakarta Smart City yang diluncurkan Pemprov DKI Jakarta beberapa waktu lalu mendapat sambutan baik dalam ajang Social Media Week (SMW) yang berlangsung di Blitz Megaplex, Pacific Mall, Rabu (25/2). Konsep Jakarta Smart City akan membantu penataan kota berbasis informasi teknologi untuk mendukung Jakarta sebagai kota modern, layak huni dan aman.
"Dengan komunitas Social Media tentu bisa lebih cepat dan masif penyebaran informasi terkait Jakarta Smart City ini," ujar Ii Karunia, Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Kehumasan (Diskominfomas) DKI Jakarta, Rabu (25/2).
Dikatakan Ii, saat ini warga Jakarta sudah sadar dengan teknologi. Terbukti, ratusan ribu orang telah mengakses website Jakarta Smart City pada bulan Januari saja. "Untuk Januari saja sudah ada 800 ribu viewers website Jakarta Smart City," ucapnya.
Kepala UPT Jakarta Smart City, Alberto Ali menambahkan, saat ini sudah ada provider media-media sosial yang menjajaki untuk menjalin kerjasama. Hal ini, sambung Alberto, akan menambah partisipasi masyarakat untuk memberikan masukan kepada pemerintah agar kebijakan yang dibuat tepat.
"Untuk yang bisa diakses publik a
da aplikasi yang terintegrasi seperti Twitter dan Qlue. Sementara ada sistem aplikasi Cepat Response Opini Public (CROP) untuk kalangan sendiri," katanya.Tak hanya itu, sambung Alberto, pihaknya juga sudah bertemu dengan Google Indonesia untuk melakukan kerja sama. "Dengan Google Indonesia, kami akan membangun inkubator data. Kami juga akan berikan pelatihan kepada warga untuk buat aplikasi media sosial, dengan dukungan data dari Pemprov DKI," tuturnya.
Ditambahkan Alberto, pihaknya juga mengundang siapapun yang bisa bekerjasama dengan UPT Jakarta Smart City. "Kalau ada yang memiliki aplikasi cocok dengan konten atau kebutuhan di Jakarta Smart City boleh bergabung. Seperti Qlue yang sudah bekerjasama ada sekitar 15 ribu pengguna saat ini," tandasnya.
Social Media Week adalah acara bertaraf internasional yang digelar untuk membahas perkembangan media sosial. Bukan hanya di Jakarta, acara serupa juga akan diselenggarakan di enam kota dunia secara bersamaan yaitu New York, Milan, Hamburg, Copenhagen, Lagos, dan Bangalore pada 23-27 Februari.