Senin, 23 Februari 2015 Reporter: Folmer Editor: Dunih 2926
(Foto: Folmer)
Harga beras yang terus merangkak naik dinilai cukup memberatkan masyarakat kelas menengah ke bawah. Menyikapi persoalan tersebut, Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengusulkan agar digelar Operasi Pasar (OP) untuk menekan harga beras yang makin mahal.
Namun, mekanisme pembelian beras dari OP nanti akan diubah. Masyarakat tidak lagi membeli dengan uang tunai. Tapi, menggunakan kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM).
“Kita tidak ingin nanti yang beli beras operasi pasar itu nggak ketahuan siapa, kita kasih jatah siapa. Tadi dalam rapim (rapat pimpinan) sudah saya pesankan," kata Basuki di Balaikota, Senin (23/2).
Ia mengatakan, pembelian beras dengan sistem pembayaran non tunai dilakukan agar pelaksanaan OP ke masyarakat dapat dirasakan manfaatnya.
"Kalau kamu cuma operasi pasar ke agen-agen, bisa jadi oknum itu jual kepada pedagang. Mungkin ke rakyat hanya 10 persen, sedangkan 90 persen masuk gudang misalnya. Nah, kita tidak mau (seperti itu)," ujarnya.
Ia menambahkan, hampir semua warga ibu kota memiliki rekening di bank sehingga pembelian beras dari OP dengan menggunakan ATM dapat lebih mudah.
"
Tinggal bank pasang EDC (Electronic Data Capture). Saya minta minggu ini lakukan, minggu depan lapor ke saya," tambahnya.