Jumat, 20 Februari 2015 Reporter: Nurito Editor: Widodo Bogiarto 3808
(Foto: doc)
Akibat menurunnya pasokan menyebabkan
harga beras di ibu kota meningkat hingga 30 persen setiap kilogramnya. Penurunan pasokan disebabkan musim hujan serta belum meratanya panen di beberapa daerah.Ketua Persatuan Penggilingan Padi (Perpadi) DKI Jakarta, Nellys Sukidi mengatakan, musim hujan sepertinya sangat berpengaruh pada pasokan beras. Saat ini panen padi di sejumlah daerah tidak merata. Akibatnya pasokan beras ke Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur, mengalami penurunan yang signifikan. Jika biasanya beras yang masuk ke Pasar Induk mencapai 2.500-3.000 ton per hari, kali ini hanya sekitar 1.200 ton.
"Minimnya pasokan beras yang masuk ini, otomatis pedagang berebut. Harga beras pun langsung melonjak tajam. Ini terjadi karena musim panen belum merata dan panen raya baru akan terjadi mulai Maret mendatang," ujar Nellys, Jumat (20/2).
Nellys menuturkan, harga beras IR 1 yang semula Rp 9.500 per kilogram naik menjadi Rp 12 ribu per kilogram. Kemudian IR 2 yang semula Rp 8.500 menjadi Rp 11 ribu per kilogram. Rata-rata kenaikan harga beras itu sekitar 30 persen per kilogramnya.
Sementara itu, untuk mengantisipasi melonjaknya harga beras, PT Food Station Tjipinang Jaya bersama Bulog mengelar operasi pasar di 12 titik, seperti Pasar Jatinegara, Pasar Klender dan Pasar Kramat Jati.
Dalam operasi pasar tersebut, Bulog akan menyiapkan 80 ribu ton beras. Untuk beras jenis medium dijual seharga Rp 7.400 per kilogram dan jenis premium Rp 9.000 per kilogram. Saat ini beras yang sudah dijual ke pasaran melalui operasi pasar sekitar 45 ribu ton.