Senin, 12 Oktober 2020 Reporter: Budhi Firmansyah Surapati Editor: Andry 1019
(Foto: Budhi Firmansyah Surapati)
Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Utara akan memaksimalkan pengelolaan Kali Cakung Lama sebagai sistem pengendali banjir dengan mengatur debit air masuk dari saluran dan waduk.
Selama ini air dari Kali Cakung Lama kerap meluap saat dilanda hujan deras hingga menggenangi kawasan sekitar.
Wali Kota Jakarta Utara, Sigit Wijatmoko mengatakan, Kali Cakung Lama melintasi tiga kecamatan yang terdiri dari Cilincing, Koja dan Kelapa Gading. Idealnya, kali tersebut perlu dinormalisasi untuk menambah daya tampung aliran air agar tidak meluap saat dilanda hujan dalam waktu lama.
"Pembangunan trase ideal Kali Cakung Lama memerlukan biaya dan kerja yang sangat besar. Semuanya akan lebih sederhana kalau kita memanajemen debit air," ujarnya, Senin (12/10).
Sigit menuturkan, Kali Cakung Lama merupakan drainase makro dari sejumlah saluran mikro kawasan permukiman di tiga kecamatan tersebut. Bagian hilir Kali Cakung Lama terkoneksi dengan Kali Cakung Drain sebelum air dialirkan ke laut.
Karena itu, sebagai solusi awal dibutuhkan pengaturan operasional pintu air dari saluran mikro di kawasan permukiman saat hujan deras. Hal tersebut untuk mengatur volume air di kali agar tidak meluap dan menggenangi kawasan sekitar.
Selain itu, sambung Sigit, perlu dilakukan kolaborasi bersama warga setempat untuk meningkatkan kapasitas daya tampung melalui pengerukan dan optimalisasi trase kali. Demikian juga saluran di sekitar agar mampu menampung volume lebih banyak dan bisa menahan air lebih lama sebelum dialirkan ke Kali Cakung Lama.
Tak hanya saluran mikro, pengaturan juga akan dilakukan di aliran Kali Petukangan yang menuju Kali Cakung Lama. Demikian juga operasional pompa di Waduk Don Bosco bakal disesuaikan dengan kondisi tinggi muka air Kali Cakung Lama
."Upaya pengelolaan ini merupakan hasil diskusi dengan para ketua RW bersama tim teknis Suku Dinas SDA Jakarta Utara beserta camat dan lurah," tandasnya.