Sabtu, 21 Februari 2015 Reporter: TP Moan Simanjuntak Editor: Dunih 4137
(Foto: doc)
Normalisasi Kali Sekretaris, berupa pengerukan lumpur di kawasan Kelurahan Duri Kepa, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, diminta warga untuk dioptimalkan. Salah satunya dengan mengeruk lumpur sepanjang 57 meter yang sempat ditinggalkan oleh pemborong.
Ketua RW 09, Kelurahan Duri Kepa, Yan Rusli menuturkan, akibat pengerukan yang tidak optimal, banjir yang menggenangi hunian warga sekitar, perumahan Green Ville dan Green Garden setinggi satu meter sempat berlangsung hingga selama seminggu.
"
Pengerukan lumpur pada Kali Sekretaris yang sudah dangkal sangat penting demi meminimalisir banjir. Kami minta agar kembali dilakukan ," ujarnya, Sabtu (21/2).Terkait hal itu, Kasudin PU Tata Air Jakarta Barat, Henry Dunant, tidak menampik kalau pengerukan kali yang dilakukan salah satu perusahaan rekanan Pemprov DKI dilakukan asal jadi. Sedangkan sisanya sepanjang 57 meter tidak dikeruk, tapi dibiarkan ditinggal.
“Alasan tidak dikeruknya lumpur, karena batas waktunya yang sudah habis. Saya sangat menyesalkan tidak profesionalnya pemborong tersebut,” ujar Henry, Sabtu (21/2).
Ia berharap pemborong segera menutaskannya. Tidak hanya itu, pihaknya juga sudah memasukkan pemborong tersebut dalam daftar hitam. Ke depan, pihaknya juga sudah mengajukan anggaran sekitar Rp 20 miliar untuk normalisasi kali. Namun, pihaknya enggan melakukan pengerjaan menggunakan anggaran perubahan.
“Kalau proyek dilakukan menggunakan anggaran perubahan, waktu pengerjaannya mepet. Pasti tidak cukup. Tidak menutup kemungkinan nantinya ditinggal oleh pemborongnya," tandasnya.