Jumat, 20 Februari 2015 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Agustian Anas 4720
(Foto: doc)
Untuk memenuhi konsumsi daging sapi penduduk Jakarta yang mencapai 1.000 ekor per hari, sebanyak 15 persen diantaranya akan dipasok dari Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kepala Dinas Kelautan dan Pertanian DKI Jakarta, Darjamuni mengatakan, saat ini kebutuhan daging sapi di Jakarta belum bisa tercukupi 100 persen. Agar tidak terus melakukan impor sapi, pihaknya melakukan kerja sama dengan Pemprov NTT untuk penyediaan daging sapi tersebut.
Dia mengaku, Pemprov NTT bersedianya memasok 15 persen kebutuhan daging sapi di Jakarta. Kerja sama ini juga salah satu untuk menekan angka impor daging sapi.
"Sekitar 15 persen dari kebutuhan DKI mereka akan pasok. Kebutuhan DKI yakni 1.000 ekor per hari. Kalau jangka panjang Insya Allah kita akan swasembada," ucapnya, Jumat (20/2).
Kerja sama yang dilakukan melalui PD Dharma Jaya, yakni salah satu BUMD DKI yang bergerak dalam bidang peternakan hewan. Mekanisme yang dilakukan yakni PD Dharma Jaka akan membuka peternakan sapi di NTT. "Jadi nanti Dharma Jaya akan buka cabang di sana (NTT). Dia mengumpulkan sapi betina segala macam dia besarkan di sana. Kalau sudah memenuhi persyaratan akan kita bawa ke Jakarta," katanya.
Wakil Bupati Kupang, Korinus Masneno mengatakan, lebih spesifik kerja sama akan dilakukan antara PD Dharma Jaya dengan Kabupaten Kupang. Ditargetkan pihaknya bisa memasok kebutuhan daging sapi di DKI mencapai 60 ribu ekor per tahun.
"Saat ini sesuai dengan kuota 60.000 ekor per tahun ingin dikembangkan dengan breeding populasinya, penggemukannya dikembangkan memenuhi kuota Jakarta. Kerja sama dari bibitnya dengan usia 3-4 bulan kirimkan ke sini (Jakarta) jadi daging," kata Korinus.