Jumat, 02 Oktober 2020 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Rio Sandiputra 1370
(Foto: Aldi Geri Lumban Tobing)
Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, Pertanian (KPKP) DKI Jakarta mengagendakan bimbingan teknis bagi 50 penyuluh secara berkala sehubungan dengan tumbuh dan berkembang luasnya pertanian perkotaan di DKI Jakarta.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas KPKP DKI Jakarta, Suharini Eliawati mengatakan, kegiatan pertanian perkotaan atau urban farming menjadi alternatif warga untuk menghasilkan bahan pangan yang dibutuhkan saat pandemi Covid-19.
Mencermati hal itu, mutlak diperlukan sumber daya manusia pendamping yaitu penyuluh yang profesional, mampu memahami permasalahan dan pengembangan setiap potensi warga.
"
Seiring dengan menggeliatnya urban farming saat pandemi Covid-19 kami latih penyuluh lebih profesional . Menumbuh kembangkan minat menjadi nyata dalam urban farming adalah tugas yang perlu dukungan ilmu dan keterampilan," ujar Eli, Jumat (2/10).Dalam bimtek tersebut diberikan dua materi yaitu, budidaya sayuran dengan teknik hidroponik, serta menyusun dan meramu larutan AB Mix yang mudah, murah, dan praktis pada skala rumah tangga.
"Para penyuluh diharapkan mampu melakukan pendampingan dalam pengembangan budidaya sayuran hidroponik dan meramu nutrisi budidaya (AB Mix) yang mudah, murah dan praktis dalam pengembangan hidroponik sayuran yang saat ini diminati warga Jakarta," tuturnya.
Dia menambahkan, budidaya sayuran hidroponik tidak harus berbiaya mahal, namun dapat memanfaatkan berbagai macam potensi yang ada di sekitar. Sedangkan nutrisi untuk budidayapun dapat dibuat sendiri sehingga lebih murah.
"Inovasi ini diharapkan dapat meningkatkan minat warga untuk berbudidaya sayuran hidroponik yang mudah, murah, dan praktis yang saat ini terus berkembang di DKI Jakarta," tandas Eli.