Jumat, 20 Februari 2015 Reporter: Andry Editor: Erikyanri Maulana 6791
(Foto: doc)
Untuk mengurangi angka kecelakaan di perlintasan kereta api, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan membangun jalan layang (flyover) di persimpangan jalur kereta api dan persimpangan jalan mulai tahun ini.
Sebagai tahap awal, pembangunan flyover tersebut dimulai di kawasan Permata Hijau, Kebayoran Lama Jakarta Selatan. Selanjutnya, flyover seperti ini akan dibangun di seluruh persimpangan jalur kereta api dan jalan secara bertahap.
Kepala Bidang Simpang dan Jalan Tak Sebidang, Dinas Binamarga DKI Jakarta, Heru Suwondo mengatakan, berdasarkan data di lapangan, di ibu kota terhitung ada sebanyak 35 titik persimpangan jalur kereta api dan persimpangan.
"Sampai kini kita masih meng-update data terbaru berapa jumlah titik persimpangan dan jalan tak sebidang di Jakarta," katanya, Jumat (20/2).
Heru mengutarakan, pendataan tersebut dilakukan untuk mengetahui kondisi sekaligus menentukan lokasi pembangunan flyover di ruas jalan ibu kota. Mengingat, tidak seluruh persimpangan dan jalan tak sebidang di Jakarta bisa dibangun flyover.
"Di wilayah Permata Hijau, flyover yang kita bangun panjangnya 533 meter dan lebarnya 10 meter," katanya.
Ditambahkan Heru, alasan wilayah Permata Hijau dipilih menjadi lokasi pembangunan flyover karena persimpangan jalur kereta api di kawasan itu rawan kecelakaan dan kerap menimbulkan kemacetan.
Dijelaskan Heru, proyek flyover Permata Hijau saat ini sudah dikerjakan tiga perusahaan kontraktor pemenang tender. Anggaran untuk pembangunan jalan layang tersebut sebesar Rp 131 miliar dengan target pengerjaan satu tahun.
Ke depan, pembangunan flyover di jalur persimpangan kereta api rencananya akan dikerjakan di kawasan Cipinang Lontar, Bintaro dan Jalan Panjang. Begitu pula pembangunan flyover di Jalan Raya Tanjung Barat yang nantinya dikerjakan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.