Jumat, 20 Februari 2015 Reporter: Jhon Syah Putra Kaban Editor: Dunih 7597
(Foto: doc)
Sejumlah siswa-siswi SMPN 71 di Jalan Rawasari Selatan, Kecamatan Cempaka Putih, Jakarta Pusat, setiap hari terpaksa mencium bau tak sedap. Bau tak sedap tersebut berasal dari puluhan truk sampah yang kerap mangkal di depan sekolah hingga membuat konsentrasi siswa terganggu saat belajar.
Siti Aisyah (15), seorang siswi mengaku, keberatan jika jalan di depan sekolah dijadikan tempat parkir truk-truk sampah. Selain truk tersebut kerap mengeluarkan bau busuk dan air sampah yang kerap menggenang di pintu masuk sekolah, arus kendaraan juga menjadi terhambat karena keberadaan truk sampah.
“Jelas sangat terganggu, apalagi kita sebentar lagi mau UN dan UAS, kita susah konsentrasi saat belajar. Terpaksa sepanjang belajar kita tutup hidung dengan sapu tangan,” ujarnya, Jumat (20
/2).Terkait hal itu, Kepala Suku Dinas Kebersihan Kota Administrasi Jakarta Pusat, Marsigit mengaku, sopir truk memarkirkan kendaraan di dekat sekolah karena parkiran truk sampah di kantornya penuh dengan bangkai kendaraan lama yang sudah tidak bisa beroperasi lagi. Setidaknya, ada 88 bangkai truk yang sudah diajukan untuk penghapusan aset, namun hingga kini tidak kunjung dilakukan oleh Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) DKI Jakarta.
“Kita akan ingatkan teman-teman di lapangan agar tidak parkir di sana. Lambannya proses penghapusan aset, sehingga kita tidak bisa optimalkan lahan parkir di sudin,” jelasnya.
Menurutnya, tahun ini akan ada pembongkaran total kantornya yang saat ini sudah usang untuk dibangunkan gedung baru. Nantinya, gedung tersebut akan didesain juga agar cukup menyimpan semua truk sampah, sehingga tidak ada lagi truk yang parkir di bahu jalan.