Selasa, 17 Februari 2015 Reporter: Rio Sandiputra Editor: Agustian Anas 4096
(Foto: Rio Sandiputra)
Sebanyak 100 lapak pedagang kaki lima (PKL) di Terminal Lebak Bulus dan sekitarnya ditertibkan petugas Satpol PP Jakarta Selatan karena menghambat pembangunan depo mass rapid transit (MRT).
Pantauan beritajakarta.com, setelah melakukan apel di parkiran Stadion Lebak Bulus, sekitar 300 personel Satpol PP langsung bergerak ke arah terminal. Sebelum masuk terminal petugas menemukan banyak lapak dan terpal yang disimpan PKL di sebuah lahan kosong. Dengan sigap petugas langsung membongkar dan mengangkutnya dengan sebuah truk.
Kepala Satpol PP Jakarta Selatan, Sulistiarto, menegaskan tidak ada lagi peringatan kepada PKL. Sebab telah sejak lama kawasan ini dilarang untuk PKL apalagi yang berdagang di atas trotoar.
"Tidak ada lagi namanya peringatan, itu sudah lama kita lakukan. PKL yang masih nakal langsung kita tindak, barangnya disita," tegasnya, Selasa (17/2).
Dia mengatakan, untuk PKL di sekitar kawasan yang direncanakan menjadi depo MRT ada sekitar 100 lapak yang ditertibkan.
"Ada sekitar 100 lapak di sekitar sini dan depan Point Square. Lalu kita terus menyisir di jalur MRT hingga Jalan Fatmawati Raya," katanya.
Walikota Jakarta Selatan, Syamsuddin Noor, mengatakan, saat ini mulai banyak lagi lapak-lapak PKL bermunculan di sekitar Terminal Lebak Bulus. Mayoritas pedagang mendirikan lapak pada malam hari.
"Hari ini, kita melakukan penyisiran PKL di sepanjang jalur MRT terutama di sekitar depo yang berpotensi menghambat pembangunan," ujarnya.
"Jadi kalau siang itu lapak-lapaknya banyak disembunyikan di lahan kosong atau tempat tertentu. Makanya kita lakukan penyisiran barang yang ditinggal PKL," katanya.