Kamis, 10 September 2020 Reporter: Budhi Firmansyah Surapati Editor: Andry 1593
(Foto: Budhi Firmansyah Surapati)
RB Sutarno, warga RW 01, Sunter Jaya, Tanjung Priok, Jakarta Utara berhasil mengembangkan kegiatan pemilahan sampah di lingkungan menjadi program pengolahan sampah dan penghijauan tanpa lahan.
Atas usahanya itu, ia meraih penghargaan Kalpataru dalam kategori Pembina Lingkungan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia pada Juli 2020 lalu.
Membangun lingkungan menjadi kawasan permukiman hijau dan asri diakui Sutarno membutuhkan proses tidak mudah dan waktu yang tidak singkat. Kegiatan tersebut diawalinya dengan melakukan pemilahan sampah lingkungan sejak 2008 silam.
"Saya dan rekan-rekan pengurus RT dan RW awalnya memilah dan mengolah sampah agar tidak menumpuk," ujar Sutarno, Kamis (10/9).
Seiring waktu berjalan, Sutarno bersama para pengurus RT dan RW setempat mengembangkan kegiatan pemilahan sampah ini menjadi program pengolahan sampah dan penghijauan tanpa lahan.
Beragam inovasi teknologi pun digunakan mulai dari alat komposter, pot komposter, biopori, ECO enzim, hingga akuaponik. Alat-alat tersebut sangat mendukungnya dalam menyukseskan program yang diinisiasi selama ini.
"Alatnya sederhana tepat guna. Yang pastinya diiringi dengan upaya pemberdayaan dan pendidikan masyarakat," jelasnya.
Menurut Sutarno, peran bank sampah sangat
penting dalam pelestarian lingkungan hidup. Tidak sekadar mengumpulkan sampah dan menjualnya, bank sampah dinilai harus terus diupayakan agar dapat melahirkan kreativitas dan memiliki pangsa pasar sendiri."Sampah tidak akan habis dan bisa dijadikan sumber daya ketahanan pangan sehingga hidup bisa menjadi lebih indah," tandasnya.