Senin, 31 Agustus 2020 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Rio Sandiputra 1980
(Foto: doc)
Dinas Lingkungan Hidup tengah fokus melakukan pengurangan sampah organik di Jakarta melalui Biokonversi Black Soldier Fly (BSF) atau maggot menggunakan pola Inti (Dinas, Suku Dinas, Kecamatan), dan pola Plasma (RW).
Nantinya, di setiap kecamatan se-Jakarta akan tersedia lima sampai 11 unit Inti. Inti-inti ini yang akan memasok bibit maggot usia delapan hari ke plasma-plasma di setiap RW.
Plasma di tingkat RW bertugas memberikan pakan maggot dengan sampah sisa makanan selama 10 hari sampai usia panen.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Andono Warih menargetkan, setiap kecamatan mampu mengurangi minimal satu ton sampah organik.
"Saya tidak targetin fisiknya karena setiap kecamatan beda-beda, bervariasi. Saya tertarik berapa ton sampah yang dihabiskan minimal satu ton per kecamatan," ungkap Andono, Senin (31/8).
Andono menuturkan, idealnya satu kecamatan memiliki 11 Inti dan tujuh rak Plasma setiap RW. Menurutnya, dengan tujuh rak per RW seluruh sampah sisa makanan dari rumah tangga di Jakarta akan habis.
"Tujuan akhirnya kami ingin keseluruhan 2.400 ton sampah organik per hari di Jakarta bisa direduksi. Ini adalah sebuah gerakan ini," tandas Andono.
Untuk diketahui, Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta telah membuat 71 rumah maggot yang tersebar di lima wilayah kota dan satu kabupaten.
Salah satunya Kantor Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta yang sudah menerapkan budidaya Maggot dan bisa menghabiskan 250 kilogram sampah organik per hari.